Aktivis Gorut Angkat Bicara Soal Polemik Tambang Rakyat Ibarat

- Jurnalis

Sabtu, 8 Februari 2025 - 17:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: Aktivis Kabupaten Gorontalo Utara, Ahmad Bahsoan, (dok. regamedianews).

Caption: Aktivis Kabupaten Gorontalo Utara, Ahmad Bahsoan, (dok. regamedianews).

GORUT,- Aktivis Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ahmad Bahsoan, akhirnya angkat bicara terkait polemik tambang rakyat di Desa Ibarat, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorut, yang belakangan ini terus bergulir di ruang publik.

Aktivis yang akrab disapa Mat itu mengungkapkan, tambang rakyat yang kerap disebut dan disoroti sebagai pertambangan ilegal, bukan seperti halnya kasus korupsi dan tempat-tempat hiburan malam yang menjadi sarang maksiat.

“Tetapi tambang rakyat ini ada dua sisi yang muncul darinya, ada plus dan minusnya. Di satu sisi, ada potensi berdampak pada lingkungan, tetapi di lain sisi ada pula dampak ekonomi untuk hajat hidup orang banyak,” ungkap Mat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut Mat mengungkapkan, berbeda dengan persoalan korupsi yang hanya bisa dilihat dari satu sisi, yang hanya mengakibatkan kerugian negara dan penderitaan rakyat.

“Begitu pun, dengan tempat-tempat hiburan malam yang juga kini mulai marak keberadaannya. Tidak hanya dapat menimbulkan gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat, moral dan etika, tapi juga mencoreng jati diri kita sebagai warga yang berpijak di bumi Serambi Madinah, yang berfalsafah Adat bersendikan Syara, Syara bersendikan Kitabullah,” ungkap Mat.

Baca Juga :  Selama Maulid, Harga Daging Naik

Berbicara soal pertambangan rakyat Mat menerangkan, yang menjadi dilema penegakan hukumnya adalah dua sisi antara dampak lingkungan dan multipliyer efect ekonomi yang ditimbulkannya.

“Di mana-mana, dilemanya adalah itu. Kita harus memilih lingkungan atau keberlangsungan hidup masyarakat. Khsusus tambang rakyat di Desa Ibarat yang kini sedang di persoalkan, saya belum melihat bukti kasat mata adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan di sana” terang Mat.

Lanjut Mat, justru yang lebih menonjol dari aktivitas tambang rakyat di sana adalah dampak ekonominya untuk masyarakat, yang puluhan bahkan ratusan kepala keluarga mencukupi semua kebutuhan hidup mereka dari hasil menambang emas.

“Ketika pemerintah tak mampu menanggung beban mensejahterakan masyarakat, mengakomodir lapangan kerja bagi mereka yang ingin menyambung hidup, di Ibarat masyarakat penambang ikhlas bertaruh nyawa mencari sesuap nasi tanpa berteriak kami lapar kepada pemerintah,” lanjut Mat menerangkan.

Mat meminta, sebagai solusi dari polemik soal tambang rakyat di Desa Ibarat, harus dilakukan rapat koordinasi antara seluruh stakeholder yang ada, yang menghasilkan solusi bagaimana sumber mata pencahrian masyarakat ini tidak ditutup, melainkan melakukan pendekatan persuasif membantu dan membina aktivitas tambang rakyat agar tidak mengenyampingkan persoalan lingkungan.

Baca Juga :  Tolak Pasien Balita, Pelayanan Puskesmas Torjun Kurang Baik

“Ini khusus yang di Desa Ibarat, dan bukan di tempat lain yang aktivitasnya di kawasan hutan lindung, atau di wilayah sepandan sungai yang menggungakan alat berat. Saya yakin ini bisa dilakukan pemerintah, perusahaan saja bisa dipermudah apalagi masyarakat,” imbuh Mat.

Mat menambahkan, jika tak ada pilihan lain bagi masyarakat untuk dapat terus melanjutkan aktivitas tambang rakyat, maka pemerintah harus mempunyai solusi kongkrit untuk memberikan alternatif lapangan kerja lain yang dapat mensehaterkan masyarakat, sehingga mereka dapat mencukupi semua kebutuhan hidup keluarga mereka.

“Dan kalau mau menutup pertambangan yang ada di Desa Ibarat, maka jangan tebang pilih. Harus semua ditutup, terlebih yang berlokasi di wilayah-wilayah yang rawan dan wajib dilindungi dari kerusakan dan pencemaran,” pungkasnya.

Berita Terkait

Jamaah Masjid Asy-Syuhadak Peringati Maulidun Nabi
BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan
Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat
Bapas Pamekasan Perkuat Peran PPK
Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’
Pastikan !, Napi Rutan Sampang Makan Bergizi
Masyarakat Sampang Diimbau Tak Terprovokasi Isu Negatif
Demo DPRD Pamekasan, Mahasiswa Bawa 3 Tuntutan

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 09:29 WIB

Jamaah Masjid Asy-Syuhadak Peringati Maulidun Nabi

Jumat, 5 September 2025 - 14:26 WIB

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan

Jumat, 5 September 2025 - 12:33 WIB

Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat

Kamis, 4 September 2025 - 16:44 WIB

Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’

Rabu, 3 September 2025 - 19:29 WIB

Pastikan !, Napi Rutan Sampang Makan Bergizi

Berita Terbaru

Caption: anggota Polsek Sokobanah dan Satresnarkoba Polres Sampang, saat menangkap dua terduga kurir sabu-sabu, (sumber foto: Polsek Sokobanah).

Hukum&Kriminal

Polisi Sampang Ciduk Nelayan Nyambi Kristal Putih

Sabtu, 6 Sep 2025 - 16:49 WIB

Caption: Wabup Sampang KH Ahmad Mahfud menyampaikan tausiyahnya, saat hadiri peringatan maulid nabi Muhammad SAW di masjid Asy-Syuhadak, (dok. regamedianews).

Daerah

Jamaah Masjid Asy-Syuhadak Peringati Maulidun Nabi

Sabtu, 6 Sep 2025 - 09:29 WIB

Caption: Direkrur PSBLDP Andrey Ikhsan Lubis, memaparkan tentang Piloting Gerakan Mandiri Pangan (Gema Pangan).

Nasional

Kemendes Fokus Pengembangan Ketahanan Pangan

Jumat, 5 Sep 2025 - 19:23 WIB

Caption: Bupati Lukman Hakim dan Wabup Fauzan Ja'far, pose bersama warga Bangkalan disela berlangsungnya event BOR X, (dok. regamedianews).

Daerah

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan

Jumat, 5 Sep 2025 - 14:26 WIB

Caption: Pengasuh Ponpes Darut Tauhid Injelan, alm. KH. Muhaimin Abdul Bari, (dok. regamedianews).

Daerah

Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat

Jumat, 5 Sep 2025 - 12:33 WIB