Daerah  

Rawan Laka, Dishub Sampang Usulkan Pelebaran Jalan Diponegoro

Caption: kemacetan terjadi di jalan raya Diponegoro Sampang saat terjadinya kecelakaan lalulintas, (dok. regamedianews).

Sampang,- Sempitnya ruas jalan Diponegoro Sampang Madura Jawa Timur, banyak dikeluhkan masyarakat.

Pasalnya, jalan lintas nasional itu kerap menelan korban kecelakaan, setelah dipasangnya pembatas jalan.

Ditambah minimnya lampu warning, hingga berdampak buruk terhadap pengendara yang melintas.

Kendati sebelumnya, adanya pembatas jalan untuk pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Namun, Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah mengusulkan pelebaran jalan.

Kabid Perhubungan Darat Dishub setempat, Hery Budiyanto mengatakan, sudah mengusulkan pelebaran jalan tersebut ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).

“Terkait pelebaran jalan Diponegoro, sudah kami usulkan ke BPJN,” ujar Hery kepada awak media, Selasa (15/4/25).

Dirinya tidak menampik, jalur lintas nasional ini terbilang sempit, imbas pemasangan pembatas jalan dan lampu PJU.

“Tapi kami terus berupaya supaya jalan tersebut diperlebar, ” imbuh Hery, dikutip dari salah satu media online.

Menurutnya, ruas jalan Diponegoro harus diperlebar, agar supaya tidak terjadi sesuatu hal tidak diinginkan.

“Misalnya seperti terjadinya kecelakaan lalulintas (laka lantas),” tandasnya.

Hery mengungkapkan, jika tidak ada perubahan, di tahun 2026 ini akan terealisasi.

“Sebab anggarannya bukan dari Pemkab Sampang, tetapi langsung dari pemerintah pusat,” pungkasnya.

Hery menambahkan, bagi masyarakat atau pengendara yang melintas di jalan Diponegoro, agar tetap waspada dan berhati-hati.

“Supaya kecelakaan tidak kembali terjadi,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, warga mengeluhkan sempitnya jalan Diponegoro, akibat adanya pembatas jalan dan minim lampu warning.

Bahkan dalam sepekan kemarin, sudah ada dua kendaraan angkutan umum dan barang, mengalami kecelakaan menabrak pembatas jalan.