Probolinggo,- Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), putra terbaik NU Pamekasan, KH. Taufik Hasyim meninggal dunia.
Kiai Taufik menghembuskan nafas terakhirnya, setelah mengalami kecelakaan di tol Pasuruan-Probolinggo, pada Sabtu (14/6/25).
Kecelakaan kendaraan roda empat (R4) yang dikendarainya, terjadi sekitar pukul 02:00 wib dini hari.
Bermula saat mobi Toyota Innova Zenix Nopol N-1086-EL, berisi 6 penumpang yaitu Solehudin (sopir), Moh Syakir (7), Muhammad Ali (4), Siti Sulaiha, KH Taufik (43), dan Nyai Amiratul Mawaddah.
Mobil itu melaju dari arah Pasuruan menuju Probolinggo, dikemudikan Moh Sholehudin warga Palengaan, diduga kendaraan mengalami micro sleep.
Sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan, lalu menabrak bagian belakang kendaraan Mitsubishi Truck Nopol DK-8348-CT didepannya, melaju di lajur yang sama.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Imey Chaerudin Tamsil mengatakan, dalam insiden kecelakaan tersebut 2 orang meninggal dunia, sedangkan lainnya mengalami luka-luka.
“Dua korban meninggal dunia. Yakni Taufik Hasyim (43), alamat Palengaan Pamekasan dan Amiratul Mawaddah (29) alamat Sumber Baru, Jember,” ujarnya.
Kedua korban merupakan pasangan suami istri pengasuh pondok pesantren Miftahul Ulum Kaliglagah Jember, saat itu baru saja melakukan perjalanan pulang dari Pamekasan Madura.
KH Taufik Hasyim merupakan ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Pamekasan, sekaligus cucu menantu dari ulama kharismatik tokoh NU Madura, KH Muddatsir Badruddin, Pamekasan.
Kepergian almarhum menyisakan duka mendalam bagi keluarga, santri dan ulama, serta kalangan masyarakat luas.
Almarhum juga meninggalkan beberapa anak yang masih kecil, bahkan ada yang masih bayi.
Jenazah keduanya dikebumikan diarea komplek pondok pesantren yang diasuhnya, yakni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kaliglagah Sumber Baru Jember.
Penulis : Agus
Editor : Redaksi