Sampang,- Beberapa hari terakhir, saat malam, suhu di Kabupaten Sampang, cukup dingin.
Usut diusut, ternyata wilayah Jawa Timur termasuk Pulau Madura, dilanda fenoma bediding.
Fenomena tersebut, kerapa terjadi di daerah pegunungan, maupun di dataran tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bediding, berasal dari istilah bahasa Jawa yang merujuk pada hal terkait fenomena alam.
Fenomena bediding, juga sering dikenal sebagai udara dingin ditengah musim kemarau.
Fenomena ini, terjadi ketika posisi matahari berada diposisi terjauh di utara garis khatulistiwa.
Ahmad warga Kecamatan Kedungdung mengungkapkan, suhu dingin kali ini cukup berbeda.
“Lebih dingin dibanding hari sebelumnya,” ujarnya kepada regamedianews, Minggu (13/7/25).
Ia menjelaskan, suhu dingin (bediding) tersebut dirasakannya sejak malam hingga pagi.
“Terasa seperti di pegunungan, dan memang tempat tinggal saya di dataran tinggi,” ucapnya.
Prakirawan BMKG Juanda, Thariq Harun mengatakan, suhu dingin disebabkan tidak adanya tutupan awan di langit.
“Fenomena ini terjadi, di rentang bulan Juli hingga Agustus 2025,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, kata Thariq, sejumlah wilayah Jatim diprediksi merasakan hujan di musim kemarau.
“Hal tersebut, disebabkan oleh aktifnya monsun Australia,” jelasnya.
Ia menambahkan, bediding tahun ini diiringi kemarau basah, sehingga ada potensi hujan lokal.
“Saat ini, suhu tertinggi di Surabaya sekitarnya 35 derajat celsius, terendah 22 derajat celsius,” pungkasnya.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi