Gorontalo,- Aksi demo mahasiswa tergabung dalam “Aliansi Merah Putih” di Kota Gorontalo, berujung ricuh, Senin (1/9/25).
Kericuhan terjadi, berawal saat massa membakar ban bekas diatas jembatan telaga simpang lima, setelah melakukan orasi.
Hal itu, bentuk kekecewan karena hingga menjelang shalat magrib, tak kunjung ditemui Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sontak, aksi mahasiswa ini memicu reaksi aparat keamanan langsung memadamkan api menggunakan water cannon.
Tak hanya itu, petugas pun menembakkan gas air mata, untuk ‘memukul’ mundur gerakan mahasiswa yang mulai diluar kendali.
Jubir Gubernur Gorontalo, Alvian Mato menjelaskan, Gubernur Gorontalo sebelum kejadian tersebut, memang telah menuju lokasi demontrasi, saat usai menerima massa aksi di Bundaran Saronde.
“Di bundaran patung saronde Pak Gub/Wagub dan Kapolda terima (massa aksi). Demo bertema Sidang rakyat di bundaran HI selesai 17.50 WITA, setelah itu pak Gub/Wagub dan Kapolda menuju masa aksi di bundaran telaga, cuman masih singga sebentar sholat magrib. Ternyata massa aksi di telaga terlanjur cheos,” terang Alvian.
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam “Aliansi Merah Putih” telah menyampaikan beberapa tuntutannya, terkait isu yang kini tengah berkembang.
Ridwan Ismail, salah satu orator mengungkapkan, kritikan tajam terhadap tunjangan para anggota DPR RI ditengah efisiensi anggaran, dan menyoroti lemahnya transparansi.
Dalam orasinya, ia menegaskan, perjuangan mahasiswa menuntut keadilan harus terus dilanjutkan.
Selain itu, Ridwan juga mewakili masa aksi menyampaikan dorongan pengesahan RUU Perampasan Aset.
“Kami mendesak agar RUU Perampasan Aset segera disahkan,” ujar Ridwan dalam aksi tersebut.
Ridwan menilai, pengesahan RUU Perampasan Aset menjadi langkah konkret, untuk mengembalikan kerugian negara akibat tindak pidana korupsi.
Ridwan menyerukan agar mahasiswa dan rakyat tetap bersatu, dalam memperjuangkan keadilan sosial.
Dalam aksi tersebut, massa juga menuntut keadilan atas meninggalnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan, akibat dilindas kendaraan taktis Brimob.
Tuntutan massa aksi, mengutuk pernyataan Ahmad Sahroni menyebut orang-orang yang menyerukan pembubaran DPR sebagai “orang tolol sedunia”.
Penulis : Yusrianto
Editor : Redaksi