Bangkalan,- Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Fatkhurrahman, angkat bicara terkait dirinya dilaporkan ke polisi, atas dugaan kekerasan.
Dalam keterangannya, ia menegaskan, tuduhan tersebut tidak benar dan menyebut laporan itu bentuk penggiringan opini.
“Kalau saya lihat dari laporannya, itu mengada-ngada. Disitu ada saksi. Saya hanya mengambil topinya saja,” tegas pria akrab disapa Jih Kur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, peristiwa itu berawal dari sikap seorang pemuda, karena kerap menyebarkan informasi menyesatkan di media sosial.
Bahkan, dirinya sudah sering memberikan nasihat, agar tidak menyebarkan hoaks yang dapat memicu konflik antar tokoh.
“Anak itu sering saya ingatkan, tapi jawabannya selalu menantang,” ungkapnya, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (2/10/25).
“Dari Pilkada sampai urusan politik, dia terus memposting hoaks. Saya refleks saja, karena merasa sudah keterlaluan,” ujar Jih Kur.
Terkait tuduhan adanya luka atau goresan yang dialami pelapor, Jih Kur menampik dan menyebut bisa saja hal itu dibuat-buat.
Bahkan, ia menegaskan, agar kasus tersebut segera dibawa ke ranah hukum, untuk diperiksa secara objektif.
“Kalau memang ada luka atau goresan, itu mungkin dibuat sendiri. Saya siap diperiksa secepatnya,” ucapnya.
“Ada CCTV, ada banyak saksi dari awal sampai akhir. Jadi biar masalah ini cepat clear,” imbuh Jih Kur.
Ia juga menegaskan, tindakannya tidak sampai pada penganiayaan, melainkan hanya menarik rambut dan mendorong pelapor.
“Saya hanya refleks. Tidak ada kekerasan seperti yang dilaporkan. Itu mengada-ngada,” katanya.
Jih Kur pun mengatakan, akan mempertimbangkan langkah hukum balik, karena merasa laporan itu tidak sesuai fakta.
“Kalau begini, saya bisa lapor balik. Karena apa yang dia sampaikan tidak benar,” tegasnya.
Penulis : Syafin
Editor : Redaksi