Sampang,- Duka mendalam masih menyelimuti Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Terutama, keluarga santri yang tertimpa reruntuhan bangunan mushola pesantren, pada Senin (29/9/25) sore.
Pantauan awak media, hingga saat ini Tim SAR gabungan, masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Data sementara, Jumat (3/10) sore, total korban lebih dari 100 santri, namun 9 santri diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Yusuf Abdurrahman (15), salah satu santri asal Pangarengan, Sampang, Madura, selamat dari tragedi nahas tersebut.
Ia menceritakan, saat kejadian dirinya tengah sholat berjamaah dan berada di shaf paling depan.
Namun tidak lama kemudian, dirinya mendengar suara gemuruh dan tiba-tiba bangunan ambruk.
“Waktu itu, saya bersama santri dari Sampang yang lain sholat di shaf paling depan,” ungkapnya.
“Begitu raka’at kedua, ada kerikil berjatuhan mengenai badan saya, dan tiba-tiba ambruk,” ucap Yusuf, Jumat (3/10).
Dirinya mengaku, sempat terjebak dibawah reruntuhan material bangunan selama beberapa menit.
“Beruntung, saya berhasil menyelamatkan diri melalui celah-celah dinding,” jelasnya.
Ketika berhasil keluar, ujar Yusuf, ia bersama temannya ditolong dan diberikan perawatan.
“Untungnya saya tidak mengalami luka parah. Lalu, pada Senin (29/9) malam, saya dijemput orang tua,” ungkapnya.
Kutrotul Inayah ibu Yusuf, mengaku bersyukur karena anaknya masih diberikan keselamatan dari targedi itu.
“Anak saya dan temannya ditampung di rumah famili, malam itu juga saya langsung jemput kesana,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, putranya baru dua bulan mondok di Pesantren Al-Khoziny Buduran.
“Alhamdulillah, putra saya masih diberi umur panjang, terima kasih Ya Allah,” ucap Kutrotul Inayah.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi