Cimahi, (regamedianews.com) – Adanya hasil karya dari tangan-tangan terampil musik tradisional, bisa mendengarkan dan menikmati alunan musik tradisionalnya. Hal ini dikatakan Kepala Bidang Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) kota Cimahi, Ero Kusnadi.
Menurutnya, masyarakat cenderung lebih mengenal penampilan dari aksi pelaku seni itu sendiri, namun belum tentu mengenal pelaku seni yang menghasil alunan nada yang di rangkai menjadi salah satu genre musik “etnik tradisional”. Pihaknya juga mengapresiasi adanya industri gamelan yang ada di kota Cimahi saat ini.
“Abah Omo merupakan salah satu penghasil industri gamelan di kota Cimahi, bertempat di warung kaweni RW 22, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara), hanya ada dua produsen gamelan di JawaBarat Cimahi dan bogor, tentunya atas nama pemerintah kota Cimahi kami merasa bangga,” ungkap Ero kusnadi.
Lebih lanjut Ero mengatakan, pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah kota cimahi 2018, menjadi tema kali ini yang diselenggarakan selama dua hari di kampung Kabuyutan Kabuci Cipageran kota Cimahi, Jum’at dan Sabtu, 2-3 Oktober 2018.
“Ini merupakan acara puncak dari rangkaian acara yang sudah sebelumnya di selenggarakan oleh kami. Pemerintah kota Cimahi melihat gamelan Bah Omo, merupakan potensi yang bisa di kembangkan dan andalkan, bahkan bisa menjadi icon kota Cimahi,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Ero, Bah Omo sudah dikenal di Jawa Barat, sebagai produsen gamelan sebelum Cimahi menjadi kota, bahkan sebelum kemerdekaan. Perlu diketahui, kelebihan dari gamelan Bah Omo bahannya terbuat dari perunggu.
“Kami berharap, kedepannya bukan hanya sekedar mempromosikan, namun harus menjadi penghasilan. Maka dari itu kami tidak bisa bergerak sendiri, tapi harus bekerja sama dengan pihak lain. Misalnya dinas industri dan perdagangan, bahkan mungkin dengan dinas terkait lainnya,” pungkas Ero
Sekedar diketahui, dalam kegiatan tersebut ikut dimeriahkan oleh Calung Rock “Ade Oray Group”, Karinding Gas, Sanggar Tari Mutiara, Sanggar Tari Putri Mandiri, Kalimusada Group dan Debus “Pusaka Cakra Buana”. Selain gamelan, miniatur gamelan juga di produksi oleh kang Ayi, salah satu anak dari Bah Omo. (agil)