Daerah  

Pungli Ditengah Kerumunan Penerima BPUM Depan Bank BNI Cabang Sampang

Kerumunan saat penerimaan Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) depan Bank BNI cabang Sampang.

Sampang || Rega Media News

Diduga adanya dugaan pungutan liar (pungli) terhadap sejumlah penerima Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) di berbagai desa di Kabupaten Sampang, Madura.

Berdasarkan informasi yang dihimpun regamedianews.com, pungli tersebut, diduga dilakukan oknum tak bertanggung jawab dari Agen 46 BNI Cabang Sampang.

Tak hanya itu, bahkan proses pencairan BPUM di Bank BNI beberapa waktu lalu menjadi sorotan, saat BPUM pertama kali dicairkan, masyarakat berbondong-bondong datang ke Bank hingga menimbulkan kerumunan.

“Dugaan pungli itu muncul ketika proses buka blokir rekening para nasabah PNM Mekaar yang dikoordinir seorang oknum Agen 46 BNI,” ujar nara sumber yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, ia mengaku dikolektif. Awalnya tidak tahu kalau ada potongan. Tapi, setelah cair, ternyata uangnya tersebut langsung langsung dilakukan pemotongan sebesar Rp 50 ribu

“Uang pungli untuk memudahkan pembukaan blokir tersebut. Berdasarkan penjelasan dari oknum Agen 46 BNI, uang potongan itu dibagi dua ke oknum CS di BNI,” tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Pimpinan Capem Bank BNI Cabang Sampang Made Mahmoediarty membantah jika praktek pungli itu dilakukan stafnya.

“Jika ada oknum agen 46 yang melakukan potongan itu diluar tanggungjawab BNI,” ujar wanita yang akrab disapa Melly, dikutip dari salah satu media, Kamis (22/04/21).

Melly menegaskan, harus jelas oknum CS tersebut. Sebab pihaknya tidak pernah memungut fee apapun pada nasabah, terkait pembukaan blokir ATM. Kalau melalui Agen itu mungkin ada biaya jasanya.

“Kalau di BNI dipastikan tidak ada. Namun, misalnya nasabah ingin mengaktifkan ATM tanpa dikenakan biaya, para nasabah untuk datang langsung ke Bank BNI ataupun ke GOR indoor Wijaya Kusuma,” ujarnya.

Sekarang kita buka pelayanan di GOR Indoor untuk mengatasi nasabah yang terlalu banyak di kantor BNI agar tidak terjadi kerumunan massa. Pemindahan pelayanan di GOR Indoor untuk meminimalisir terjadinya kerumunan.

“Di GOR indoor, hanya untuk penerimaan berkas-berkas dan juga kelengkapan persyaratan pembukaan blokir ATM PNM Mekaar. Kalau pembukaan blokir itu bisa kolektif secara sistem, setelah berkas-berkas yang dari GOR Indoor sudah lengkap,” pungkasnya.