Bangkalan || Rega Media News
Plt Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknlogi (Ditjen Distiristek)/ Nizam dalam sambutanya di rapat terbuka senat dalam rangka dies natalis Ke-21 Dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2022 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), meminta mahasiswa baru dapat memaksimalkan potensi diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, Senin (01/08/2022)
Nizam menjelaskan, sebagai civitas academika harus mempunyai mimpi besar dan merdekakan potesi dirinya, kampus tempat menyiapakan mahasiswa melakukan perjalanan menuju masa depan.
“Mahasiswa untuk bersama-sama dengan dosen dan guru besar. Tidak saja belajar dan mendengar di dalam kelas akan tetapi ikut mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam membangun masa depan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini masa-masa yang sangat penting untuk meletakan pondasi perjalanan profesi menjadi insan yang berguna dan ber akhlak mulai untuk menjadi kebanggaan bersama.
“Anda sekarang sebagai mahsiwa di UTM, perguruan tinggi adalah pedidikan formal dalam jenjang lanjut setelah SMA/SMK, anda memasuki pedidikan tinggi menuju insan mansuia dewasa yang produktif bagi masyarakat, bangsa dan Negara, jadi harus mempunyai mimpi, bintang mana yang akan diraih melalui kampus UTM,” ujarnya.
Terkait permintaan rektor agar UTM bisa menjadi BLU, Nizam berjanji akan memberikan dukungan. Harapannya, UTM mampu meningkatkan pendanaan kampus, serta pemerintah akan lebih mudah dalam memberikan bantuan pendanaan.
“Oleh karena itu, kesiapan UTM sendiri untuk menata organisasinya, serta di dalamnya lebih produktif, berdedikasi dalam pengembangan kampus, yaitu membangun kampus melalui tridarma kampus,” ungkapanya
Dikesempatan yang sama, Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Moh Syarif mengatakan, mahasiswa baru yang diterima di kampus UTM tahun 2022 sebanyak 5.254 orang yang berasal dari 33 propinsi di Indonesia dan masa pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKBM) akan mulai hari ini sampai 6 hari kedepan.
“Kami ber kometmen kampus UTM yang sudah genap di usia ke- 21 tahun untuk menjadi isntitusi yang mampu mewujudkan lulusan yang cedas, mampu berdaya saing dan ber akhlakul karimah, unggul dalam pendidikan serta risert bedsarkan potensi Madura,” tuturnya.
Menurutnya, Capain kinerja UTM hingga tahun ke-21 ini dapat terealisasi berkat dukungan semua pihak. Karenanya, di hari peringatan Dies Natalis ke-21 ini pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa UTM yang telah bekerja keras dan bekerjasama mewujudkan apa yang telah dicapai hingga saat ini.
“Kami ucapkan terima kasih pula kepada seluruh stakeholders yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah mendukung, bekerjasama, maupun berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan UTM,” ungakp Syarif.
Menghadapi tantangan di masa depan, masih banyak pekerjaan yang harus dilanjutkan untuk mencapai UTM yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Oleh sebab itu, UTM tetap dan terus mengharapkan dukungan semua pihak untuk terus BERINOVASI dan BERSINERGI agar dapat mewujudkan cita-cita sebagai kampus yang dapat berkontribusi dalam MEMBANGUN NEGERI.
“Kami juga mengharap doa agar proses transformasi UTM dari PTN Satker menjadi PTN BLU dan menjadi Kampus Mandiri dapat segera terwujud. Dan kampus UTM menjadi kampus yang selalu berkontribusi, bermanfaat, berkarakter dan mandiri serta programprogram UTM sesuai dengan harapan dan kebutuhan stakeholder, hal inilah yang merupakan implementasi dari link and match,” ungka Rektor UTM.
Sejatinya, menurut Rektor, UTM sudah memiliki peta jalan dan sumbangsih dalam Strategi Pengembangan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul. Sehingga pihaknya menyampaikan Rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah.
1. Penugasan Perguruan Tinggi oleh Kemendikbudristek kepada kampus agar Tri Dharma PT fokus pada penyelesaian masalah pada klasternya masing-masing.
2. Penugasan Pemerintah Daerah oleh Kemendagri agar visi dan misi pemimpin daerah fokus pada penyelesaian problem masyarakatnya.
3. Adanya sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan Perguruan Tinggi di daerah untuk menyelesaikan problem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Adanya koordinasi dan pengawasan agar pelaksanaan sinergi di atas dapat dicapai.