Sampang,- Kerap terjadinya kecelakaan di wilayah Bangkalan, Madura, Jawa Timur, bebera pekan terakhir, disinyalir akibat tetesan air garam menjadi atensi Polres Sampang.
Atas terjadinya insiden tersebut, Kapolres Sampang AKBP Siswantoro, menghimbau kepada sopir pegangkut garam agar peduli, terhadap keselamatan pengendara lain.
Hal itu disampaikan Siswantoro, saat gelar Forum Group Discussion (FGD) bersama PT Garam Persero, petani, pengusaha dan sopir angkutan garam, di aula Mapolres Sampang, Selasa (26/09/2023).
“Kami sangat peduli dengan keselamatan seluruh pengguna jalan raya, tidak ingin kejadian serupa di Bangkalan terjadi di wilayah Sampang,” ujar Siswantoro.
Menurutnya, FGD Problem Oriented Policing terhadap truk pengangkut garam, diharapkan menemukan solusi terbaik, terutama bagi keselamatan masyarakat.
“Diharapkan FGD ini bisa menghasilkan komitmen bersama antara petani, pengusaha dan sopir angkutan garam, dalam mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Lantas Dinas Perhubungan Sampang Khotibul Umam, menyatakan kesiapannya melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
“Salah satunya, laka lantas akibat licinnya jalan raya lantaran tetesan air garam, saat pengiriman ke kota-kota di Pulau Jawa,” ujar Khotibul Umam.
Menurut Khotibul Umam, kendaraan angkutan garam merupakan angkutan khusus dan harus mendapatkan perlakuan khusus.
“Berulang kali kami menghimbau pengusaha dan sopir angkutan garam, memperlakukan muatannya secara khusus, guna mencegah laka lantas di wilayah Sampang,” imbaunya.
Ditempat yang sama, Kepala Pegaraman Sampang Imam Hanafi menambahkaan, kejadian tetesan air garam di wilayah Bangkalan, disinyalir dari proses pengirisan yang tidak benar.
“Bahkan, packing garam menggunakan kemasan besar. Sementara, basah keringnya garam tergantung proses pengirisan garam di penjemuran,” tandasnya.
Maka dari itu, imbuh Imam, dirinya menghimbau para petani untuk selalu mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam memproduksi garam.