Pamekasan,- Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Jawa Timur, menyelenggarakan penyuluhan hukum kepada warga binaannya.
Selain itu, juga dilaksanaan pemberian wawasan kebangsaan, dengan mendatangkan pemateri utama Dekan Fakultas Hukum dari Universitas Madura (Unira).
Dalam penyuluhan hukum tersebut, dilaksanakan di aula balai latihan kerja Lapas Narkotika setempat, Selasa (08/10/24).
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan,” ujar Kepala Lapas Narkotika Pamekasan Yhoga Aditya Ruswanto.
Tujuannya, untuk meningkatkan pemahaman hukum serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan warga binaan.
“Kegiatan tersebut juga sebagai wujud nyata dari kerjasama yang telah lama terjalin,” ungkap Yhoga.
Yhoga menyatakan, kolaborasi dengan dunia akademik merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pembinaan di Lapas.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Dekan beserta teman-teman mahasiswa dalam kegiatan ini,” tuturnya.
Menurut Yhoga, kolaborasi ini memperkuat komitmen pihaknya, untuk memberikan pembinaan yang lebih baik bagi Warga Binaan.
“Kami berharap penyuluhan ini dapat menjadi bekal penting bagi mereka, dalam menghadapi kehidupan setelah bebas,” pungkasnya.
Dr.Nadir Dekan Fakultas Hukum Unira dalam materinya menyampaikan, terkait hak-hak warga negara, pentingnya kepatuhan terhadap hukum.
“Serta bagaimana warga binaan dapat memanfaatkan pengetahuan hukum untuk kehidupan mereka setelah bebas,” bebernya.
Pada sesi wawasan kebangsaan, Dekan menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila, persatuan, dan cinta tanah air dalam kehidupan bermasyarakat.
Nadir berharap, agar penyuluhan ini dapat membantu warga binaan memahami pentingnya taat hukum dan berkontribusi secara positif di masyarakat.
“Melalui penyuluhan ini, kami ingin membuka wawasan warga binaan, agar mereka bisa melihat masa depan lebih baik, dengan bekal pengetahuan yang mereka dapatkan di sini,” ungkapnya.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana Warga Binaan diberikan kesempatan untuk bertanya langsung.
Mereka mengajukan berbagai pertanyaan, terkait masalah hukum yang mereka hadapi, serta cara untuk menjalani hidup dengan semangat kebangsaan setelah bebas.
Sesi tersebut berlangsung interaktif, dengan antusiasme warga binaan yang ingin menggali lebih dalam materi yang telah disampaikan.