SAMPANG,- Tragedi berdarah 17 November 2024 yang terjadi di Desa Ketapang Laok, menjadi sejarah kelam pesta demokrasi di Sampang, Jawa Timur.
Jimy Sugito Putra (45), salah satu pendukung calon Bupati Sampang, harus meregang nyawa pasca dikeroyok dan dibacok sekelompok orang.
Kendati demikian, hingga saat ini polisi telah berhasil menangkap dan menetapkan 3 orang tersangka pelaku pembacokan tersebut.
Namun, penangkapan pelaku masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat, karena belum diketahui dalang dibalik tragedi berdarah itu.
Menyikapi hal tersebut, solidaritas pemuda dan mahasiwa peduli kemanusiaan melakukan aksi unjuk rasa ke Mapolres Sampang, Kamis (21/11) pagi.
“Kami mendukung Kapolres dan jajarannya, usut tuntas pembunuhan Jimy Sugito Putra,” ujar korlap aksi Abdurahman Wahid.
Ia menegaskan, polisi harus menangkap semua pelaku, terutama aktor dibalik tragedi berdarah di Ketapang Laok tersebut.
“Hal ini untuk tegaknya rasa keadilan dan kepastian hukum, tanpa tebang pilih,” tegas Abdurrahman Wahid.
Kendati demikian, Polres Sampang senantiasa memberikan edukasi, tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Demi terciptanya kedamaian dan ketentraman di wilayah hukum Kabupaten Sampang,” tandasnya.
Lanjut Abdurrahman Wahid menegaskan, pihaknya juga mendorong penegak hukum untuk bekerja secara profesional.
“Junjung tinggi nilai-nilai pancasila, serta senantiasa menjaga citra institusi kepolisian,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Sampang AKP Rochim Soenyoto mengatakan, Kapolres belum bisa menemui, karena ada kunjungan ke Kecamatan Banyuates.
“Untuk tuntutan dan harapan adik semua, kami sudah respon dari awal untuk mengungkap para pelaku,” ucapnya.