Wabah PMK Merebak Luas di Pamekasan

- Jurnalis

Senin, 13 Januari 2025 - 15:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: sapi milik warga Pamekasan yang tengah terjangkit wabah PMK, (dok. regamedianews).

Caption: sapi milik warga Pamekasan yang tengah terjangkit wabah PMK, (dok. regamedianews).

PAMEKASAN,- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak luas di wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Puluhan peternak melaporkan sapi-sapi mereka mengalami gejala seperti demam tinggi, air liur berlebihan, luka pada mulut, dan kesulitan berjalan.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat, mengingat Pamekasan merupakan salah satu sentra peternakan sapi di Pulau Madura.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, Indah Kurnia Sulistiorini menyampaikan, institusinya telah melakukan penanganan terhadap sapi yang terjangkiti PMK.

“Misalnya dengan melakukan pengobatan terhadap sapi. Kami juga terus mengedukasi masyarakat dan menyediakan layanan call center,” ujarnya.

Indah memaparkan, institusinya juga memberikan cairan disinfektan pada peternak.

”Khusus pasar hewan belum diberi disinfektan karena saat ini sedang sepi. Kepada peternak dan pedagang, kami mengimbau untuk tidak menjual sapi yang sakit agar tidak tertular penyakit,” paparnya.

Baca Juga :  Tabloid Indonesia Barokah Ditemukan di Sampang, Sasarannya Ponpes Dan Takmir Masjid

Dia mengeklaim, jumlah sapi yang tertular penyakit sebanyak 404 ekor. Saat ini semua kabupaten/kota di Jawa Timur ditetapkan sebagai zona merah, tidak hanya Pamekasan.

“Tapi, kami minta peternak untuk tidak panik. Jika sapi menunjukkan gejala terpapar PMK, segera hubungi kami untuk diobati,” pungkasnya.

Dampak ekonomi akibat wabah ini cukup signifikan, terutama bagi peternak kecil yang menggantungkan hidupnya pada hasil ternak.

“Harga sapi di pasar tradisional mengalami penurunan drastis, akibat kekhawatiran masyarakat terhadap penularan PMK,” ungkap Indah.

Sementara itu, pemerintah daerah tengah mempercepat distribusi vaksin PMK guna meminimalisir penyebaran wabah.

Selain itu, dilakukan pembatasan lalu lintas hewan ternak keluar dan masuk Pamekasan untuk mencegah penyebaran ke wilayah lain di Madura.

Baca Juga :  24 Nama Peserta KPPS Moktesareh Lolos Seleksi 'Raib'

Peternak berharap pemerintah segera menemukan solusi yang efektif, untuk menangani wabah ini mengingat harga jual sapi di pasar yang turun drastis.

“Kami sangat bergantung pada sapi-sapi ini untuk kehidupan sehari-hari,” ungkap Salman, salah satu peternak di Desa Proppo, Senin (13/01/25).

“Kami berharap sapi-sapi yang sakit bisa segera sembuh, harga di pasar juga anjlok, dari yang awalnya satu ekor sapi terharga 20 juta sekarang menjadi 11 juta” ujarnya.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, dan kambing.

“Penyakit ini meskipun tidak menular ke manusia, sangat berdampak pada produktivitas dan ekonomi peternakan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Innalillahi… Ulama’ Sampang Kiai Zubaidi Tutup Usia
Kejari Bangkalan Bantah Isu Gusur PKL SMPN 2 Kamal
98 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Lulus Rehabilitasi
Aktivis Desak Kejari Gorut Usut Tuntas Kasus Bimtek BKAD
Angka Laka Lantas di Kabupaten Sumenep Menurun
Titik Produsen Rokok Ilegal Sampang Terendus!
Pemkab Sampang Musnahkan 36.000 Batang Rokok Ilegal
Demi Marwah WTP, Bupati Sampang Bongkar Skandal Pajak RSMZ

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:19 WIB

Innalillahi… Ulama’ Sampang Kiai Zubaidi Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 - 17:41 WIB

Kejari Bangkalan Bantah Isu Gusur PKL SMPN 2 Kamal

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:13 WIB

98 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Lulus Rehabilitasi

Rabu, 17 Desember 2025 - 23:23 WIB

Aktivis Desak Kejari Gorut Usut Tuntas Kasus Bimtek BKAD

Rabu, 17 Desember 2025 - 13:49 WIB

Angka Laka Lantas di Kabupaten Sumenep Menurun

Berita Terbaru

Caption: Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab Taman Anom Omben, KH Zubaidi Muhammad, waktu semasa hidup, (dok. Harry, Rega Media).

Daerah

Innalillahi… Ulama’ Sampang Kiai Zubaidi Tutup Usia

Kamis, 18 Des 2025 - 20:19 WIB

Caption: Kasubsi Penyidikan Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Bangkalan, M Zultoni, (dok. Syafin, Rega Media).

Daerah

Kejari Bangkalan Bantah Isu Gusur PKL SMPN 2 Kamal

Kamis, 18 Des 2025 - 17:41 WIB

Caption: Kalapas Narkotika Pamekasan Kusnan, menyerahkan sertifikat kelulusan program rehabilitasi kepada perwakilan warga binaan, (dok. foto istimewa).

Daerah

98 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Lulus Rehabilitasi

Kamis, 18 Des 2025 - 11:13 WIB

Caption: aktivis Barisan Pemuda Anti Korupsi, aksi demo tuntut Kejari Gorut usut tuntas dugaan korupsi kegiatan Bimtek BKAD, (dok. Yusrianto, Rega Media).

Daerah

Aktivis Desak Kejari Gorut Usut Tuntas Kasus Bimtek BKAD

Rabu, 17 Des 2025 - 23:23 WIB