Pamekasan (regamedinews.com) – Selama tahun 2016 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, menangani 325 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dimulai sejak Januari hingga Desember 2016.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Pamekasan Rusdi Saleh mengungkapkan, tingginya angka kasus DBD tersebut karena masyarakat kurang memperhatikan genangan air yang ada disekitarnya.
“Seperti yang sering saya sampaikan, cara penularannya karena kita tidak sering menguras air. Kemudian tidak menutup air, itu yang paling menyebabkan kasus DBD,” ungkap Rusdi. (23/12/2016)
Namun menurutnya, angka tersebut masih lebih rendah dari tahun 2015 yang mencapai 363 kasus dengan korban meninggal dunia mencapai 8 orang. Tetapi pada tahun ini kasusnya cenderung fluktuatif. Pada tahun 2015 jumlah DBD terbanyak pada Januari hingga Maret, namun pada tahun ini cenderung naik turun setiap bulannya. Hal itu dipicu karena faktor musim yang tidak menentu
“Terjadinya musim yang tidak menentu, kadang hujan, kadang tidak, itu yang menyebabkan fluktuasi peningkatan kasus DBD, kalau kita bandingkan dengan tahun lalu itu biasanya Bulan Juli sampai Oktober biasanya sudah mengalami penurunan, tapi tahun 2016 ini pada bulan-bulan tersebut bertambah banyak dibanding tahun 2015,” imbuhnya.
Untuk menekan jumlah tersebut, Dinkes akan menggalakkan promosi kesehatan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta melatih kader jumantik. “Saya berharap manakala ada kasus agar segera dilarikan ke rumah sakit agar tidak ada lagi kasus kematian akibat DBD,” tegasnya. (*)