Baru Uji Coba Penerapan E-Tilang di Surabaya, CCTV Sudah Rekam 211 Pelanggaran

Surabaya, (regamedianews.com) – Dinas Perhubungan Kota Surabaya terus melakukan pemantauan untuk uji coba penerapan e-tilang dengan menggunakan kamera canggih di Jalan Raya Nginden, tepatnya di persimpangan Bratang.

Informasi yang dihimpun regamedianews.com, dalam sehari, tingkat pelanggaran lalu lintas yang terekam dalan CCTV yang diletakkan di titik tersebut cukup tinggi. Yaitu mencapai 211 pelanggaran.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Surabaya, Robben Rico mengatakan, data tersebut merupakan rekap data pelanggaran e-tilang per hari Sabtu, dengan catatan perekaman pada Jumat (1/9/2017) pukul 18.00 WIB hingga hari Sabtu (2/9/2017) pukul 06.00 WIB kemarin.

“Dalam kurun waktu 12 jam saja pelanggaran yang terekam salam e-CCTV sudah mencapai 211 pelanggaran, angka ini termasuk tinggi,” terangnya, Senin (04/09/2017).

Dari semua pelanggaran yang terekam, paling banyak adalah pelanggaran menerobos lampu merah dengan catatan sampai 195 pelanggaran. Lalu dilanjutkan dengan pelanggaran stop line atau berhenti di luar batas garis berhenti sebanyak 14 pelanggaran. Serta yang terakhir pelanggaran pindah jalur marka solid, sebanyak dua pelanggaran.

“Kami yang merekam, yang melakukan uji coba penindakan langsung dari kepolisian Polrestabes Surabaya,” ucapnya.

Namun pihaknya memastikan semua pelanggaran yang dilakukan pengguna lalu lintas terekam dalam kamera CCTV canggih yang sudah dipasang. Secara otomatis kamera medeteksi pengguna jalan yang melakukan pelanggaran dan meng-capture gambar plat nomor kendaraan.

“Alat ini mampu melakukan analisa kendaraan yang melakukan pelanggaran dan otomatis dilakukan perekaman dan capture yang nantinya menjadi bukti untuk tindakan pelanggaran lalu lintas,” imbuh Robben.

Rencaanya di titik Bratang ini hanya uji coba. Sedangkan titik yang akan dilakukan penerapan sebenarnya adalah di persimbangan Kertajaya-Dharmawangsa dan Dharmawangsa-Ir Moestopo.

“Sekarang masih koordinasi terus dengan kepolisian dan kejaksaan untuk membahas teknis penindakan dan regulasi menggunakan rekam CCTV untuk bukti pelanggaran,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *