Sumenep, (regamedianews.com) – Perpustakaan Daerah Sumenep dinilai tidak representatif untuk warga. Pasalnya, perpustakaan itu tidak bisa dijangkau seluruh masyarakat di Kota Keris. Terlebih, sebagian warga Sumenep berada di pulau-pulau yang jauh dari kantor perpustakaan daerah.
Atas dasar itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep mewacanakan pembentukan perpustakaan digital. Perpustakaan digital nantinya berbasis pada aplikasi telepon pintar atau Android
“Dengan aplikasi tersebut, buku tidak perlu dibaca di perpustakaan, tetapi melalui handphone. Mereka yang tinggal di kepulauan kan juga warga Sumenep. Mereka butuh pelayanan sama dari pemerintah, termasuk di bidang perpustakaan,” ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya, Kamis (12/04/2018).
Menurutnya, pembentukan perpustakaan digital, telah digarap. Jika tidak ada kendala, satu atau dua bulan sudah bisa diluncurkan ke publik. Pihaknya menargetkan minimal 6.000 judul buku bisa didigitalkan.
“Pengadaan perpustakaan atau buku digital ini non-APBD. Jadi, ini murni dari pihak ketiga yang bekerja sama dengan perpustakaan,” tegasnya.
Aplikasi perpustakaan digital nanti bisa di-download di Play Store. Setelah diinstal, masyarakat bisa membaca buku yang sudah tersedia di aplikasi tersebut. Perpustakaan itu sebagai jawaban atas keterbatasan perpustakaan daerah di pulau-pulau. Terlebih, untuk ke daratan, masyarakat kepulauan membutuhkan waktu hingga berjam-jam di laut.
”Masak kami akan mendirikan perpustakaan di pulau-pulau, kan tidak mungkin. Jawabannya adalah dengan perpustakaan digital. Bisa dibaca di mana saja, dengan catatan, yang membuka aplikasi tersebut sudah terdaftar di Perpusda Sumenep,” ucapnya. (sap)