Pamekasan, (regamedianews.com) – 15 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) 2017/2018 penempatan di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan mencoba untuk memulai pembuatan pariwisata hutan mangrove.
Desa Majungan merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Pademawu yang berpotensi dalam sumber daya alamnya. Pemanfaatan sumberdaya alam yang kurang maksimal menjadikan desa tersebut tergolong desa yang tertinggal.
Salah satu upaya mengubah citra suatu wilayah adalah melalui sektor pariwisata. Pariwisata secara tidak langsung berperan aktif dalam memperkenalkan kepada masyarakat luas. Desa Majungan memiliki Pariwisata Pantai yang dikelilingi hutan mangrove dengan destinasi perjalanan wisata yang dimulai dengan pemandangan tambak garam.
Mahasiswa KKN Kelompok 76 tersebut melihat adanya potensi yang sangat besar dari adanya sumber daya alam pantai dan hutan mangrove sebagai destinasi pariwisata.
Kepala Dusun Trokem, Desa Majungan, H. Salim mengatakan, Hutan Mangrove yang ada di desa ini merupakan hutan mangrove terbesar di Jawa Timur, pihak desa akan mengembangkan pariwisata ini dengan bantuan mahasiswa KKN 76 UTM melalui konsep pembangunan yang diberikan kepada desa.
Baca juga Lestarikan Wisata Budaya di Madura, Disporabudpar Kabupaten Sampang Gelar Kontes Sapi Sonok
“Permulaan pembuatan Pariwisata pantai mangrove ini menjadi program kerja utama yang diunggulkan oleh kelompok KKN 76. Kami sangat mendukung penuh adanya permulaan periwisata pantai tersebut. Sehingga, KKN 76 diminta untuk membuat konsep destinasi pariwisata dengan memanfaatkan akses jalan jalur darat dan jalur air,” tandasnya, Sabtu (04/08/2018).
Sementara Koordinotor proker tema pariwisata Hidayatut Toyyibah juga mengatakan, kedua jalur tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat desa majungan tentunya dalam peningkatan perekonomian dengan mengurangi angka pengangguran, salah satu adalah adanya penyewaan perahu untuk menuju ke lokasi pantai mangrove.
Baca juga H+4 Lebaran, Bukit Tinggi Sumenep Jadi Sasaran Wisatawan
“Dari adanya pantai mangrove ini dapat membuat peluang pekerjaan bagi masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian. Karena jika pariwisata ini terus dilakukan pengembangan hutan mangrove sekaligus pemanfaatan buah mangrove menjadi produk khas desa majungan, maka akan semakin maju dan terkenal pula desa majungan ini,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, kegiatan awal yang dilakukan kelompok KKN 76 yaitu dengan membersihkan lingkungan pantai mangrove dan penancapan aksesoris spot foto untuk pengunjung yang datang dengan mengabadikan moment di pantai mangrove Desa Majungan. (sbd/bor/har)