Antisipasi Kekeringan di Sumenep Meluas, BPBD Terus Lakukan Droping Air Bersih

- Jurnalis

Kamis, 23 Agustus 2018 - 10:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi.

Sumenep, (regamedianews.com) – Berdasarkan data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, mengenai jumlah desa terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2018 tidak mengalami perluasan wilayah.

Kepala BPBD Kab. Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan, jumlah desa yang terdampak kekeringan yakni ada 27 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Rinciannya, 17 desa berstatus kering langka dan 10 desa lainnya kering kritis.

Baca juga BPBD Pamekasan Akui Belum Sepenuhnya Kantongi Data Kekeringan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Musim kemarau 2017 lalu, jumlah desa terdampak kekeringan tahun ini mengalami penurunan, dari 37 menjadi 27 desa, karena di beberapa desa yang kering langka musim sebelumnya sudah dilakukan pipanisasi,” terangnya, Kamis (23/08/2018).

Baca Juga :  Disidak !, Proyek BK Desa Apaan Digaris Aman

Menurut Rahman, meski sejauh ini belum ada perluasan wilayah terdampak kekeringan, pihaknya tidak menutup kemungkinan droping air ke beberapa desa terdampak masih akan terus bertambah.

Baca juga Musim Kemarau 2018, BPBD Sebut 42 Desa di Sampang Akan Terdampak Kekeringan

“Jika musim ini terjadi kemarau panjang, tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi. Bukan jumlah desanya, tapi jumlah volume pengiriman airnya itu yang bertambah,” ujarnya.

Baca Juga :  Satgas TMMD Sampang Kebut Plester Rutilahu

Rahman menambahkan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima pihaknya, akhir musim kemarau tahun ini akan terjadi pada bulan September. Ia mengaku, saat ini sudah melakukan droping air bersih ke beberapa daerah terdampak kekeringan.

“Seperti sejumlah desa di Kecamatan Pasongsongan, Batuputih, dan Batang-Batang. Dari sejumlah daerah yang telah dilakukan droping air bersih, menurutnya yang paling banyak membutuhkan air bersih ialah di Desa Montorna dan Prancak, Kecamatan Pasongsongan,” imbuhnya. (sup)

Berita Terkait

Kiai Itqon Terpilih Sebagai Ketum MUI Sampang
PDAM Sampang Ganti Nama Jadi ‘Perumdam Trunojoyo’
Polsek Omben Peduli, Sambang Keluarga Bocah Meninggal Tersetrum
Taufikurrachman Resmi Jabat Pj Sekda Pamekasan
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Perkuat PLKK
Mahmud Lanjutkan Estafet Kepemimpinan PWI Bangkalan
Pemkab Bangkalan – UTM Jalin MoU Beasiswa dan Pascasarjana
Jalin Silaturahmi, Kepala ULP PLN Ketapang Sampaikan Permintaan Maaf Atas Gangguan Yang Terjadi

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 16:48 WIB

Kiai Itqon Terpilih Sebagai Ketum MUI Sampang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 02:34 WIB

PDAM Sampang Ganti Nama Jadi ‘Perumdam Trunojoyo’

Kamis, 11 Desember 2025 - 14:53 WIB

Taufikurrachman Resmi Jabat Pj Sekda Pamekasan

Kamis, 11 Desember 2025 - 08:39 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Perkuat PLKK

Rabu, 10 Desember 2025 - 21:10 WIB

Mahmud Lanjutkan Estafet Kepemimpinan PWI Bangkalan

Berita Terbaru

Caption: Ketua Umum MUI Sampang terpilih, KH Itqon Bushiri, diwawancara usai Musda di Aula Hotel Bahagia, (dok. Harry, Rega Media).

Daerah

Kiai Itqon Terpilih Sebagai Ketum MUI Sampang

Sabtu, 13 Des 2025 - 16:48 WIB

Caption: pamflet DPO dua tersangka kasus penganiayaan terhadap petugas SPBU Camplong, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Hukum&Kriminal

Dua Tersangka Penganiayaan Petugas SPBU Camplong Ditetapkan DPO

Sabtu, 13 Des 2025 - 09:17 WIB

Caption: Bupati Sampang H Slamet Junaidi dan wakilnya KH Ahmad Mahfud, didampingi Dirut Perumdam Trunojoyo Amin Arif Tirtana tunjukkan logo baru, (dok. Harry, Rega Media).

Daerah

PDAM Sampang Ganti Nama Jadi ‘Perumdam Trunojoyo’

Sabtu, 13 Des 2025 - 02:34 WIB