Daerah  

Badan Asesibilitas Komunikasi Informasi Sosialisasi Teknologi di PP. Raudhatul Ulum Arrohmaniya Sampang

Sampang, (regamedianews.com) – Setelah Majelis Pesantren Indonesia dan Kominfo Bidang Badan Asesibilitas Komunikasi Informasi (BAKTI) – sosialisasi di Bangkalan, Rabu (14/11/2018) hari ini di gelar sosialisasi di Kabupaten Sampang, Kamis (15/11/2018).

Kehadiran Staf Ahli  Kominfo dan Ketua Majelis Pesantren Indonesia di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Arrohmaniya Jl. Abdul Qohir Dusun  Pramian Desa Taman, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang  di sambut dengan antusias oleh ratusan santri.

Kegiatan di awali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, lalu Mars NU dan Pondok Pesantren sebagai pembuka acara, kemudian di lanjutkan sambutan  pengasuh yang di wakili oleh Ketua Harian, Ust.Abdus Syakur, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kominfo dan Majelis Pesantren Indonesia atas kesedian hadir ke Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Arrahmaniyah.

Baca juga Pon-Pes Syaichona Moh. Kholil Gelar Seminar Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Sementara dihadapan Santri-Santriwati Staf Ahli Kominfo  memaparkan kegiatan sosialisasi ini di gelar di 122 kabupaten tertinggal di seluruh Indonesia khususnya kabupaten terrtinggal dari Sabang sampai Merauke, termasuk di Sampang, Bangkalan (14/11), setelah ini  baru ke Situbondo dan Bondowoso” kata Drs.Gun Gun Siswandi,M.Si.

Staf Ahli Kementrian Kominfo memberikan pengarahan kepada peserta, bahwa di era digital yang sudah memasuki sunami informasi mengharapkan kepada santri, harus dapat mengapload informasi yang positif yang dapat memberikan nilai tambah, malah jangan sebaliknya ,hati hati demgan berita yang  memgandung  hate speech,ujaran kebencian dan hoax,” ungkap Gun Gun Siwandi

Menurutnya, penggunaan  internet saat ini sudah 143 juta, dan hampir 100jt atau 83 %  penguna medsos, oleh karena itu harus mampu menyaring berita yang memberikan dampak negatif. Santri sebagai garda depan yang dapat memberikan perubahan , santri yang memiliki dasar nilai yang lebih bagus, dengan sosialisasi ini tujuannya salah satunya menampung aspirasi masyarakat santri” tegasnya.

Sementara Ketua Majelis Santri Indonesia  KH.Ahmad Sugeng Utomo panggilan Gus UT, tersanjung sekali dengan PP.Raudhatul Ulum Arrohmaniya sudah lahir dua abad yang silam ( 1808 th) dari perjalanan  saya mulai dari merauke sampai sabang sudah saya ketemu pesantren yang sudah rata-rata satu abad, ternyata di Pondok Pesantren ini sudah dua abad,di sambut tepuk tangan oleh santri,” tutur Gus UT.

Tujuannya sosialisasi ini, terbentuknya santri preuner yang bersaing global agar besama sama untuk membangun ekonomi negri menjadi besar ,sehingga sosialisasi di 122 kabupaten sengan ivon tiga (T) Tertinggal,Terdalam dan Terluar, keluar dari zona merah tersebut, disambut teluk tangan yang merinyah oleh peserta.

Baca juga Pemkot Cimahi Sosialisasikan Tentang Perda Kepada Masyarakat

“Mengingat jumlah pesantren di Indonesia ada 33 rb lebih, maka pentingnya santri di berdayakan, jika diberdayakan maka ekonomi bangsa ini akan tumbuh sangat kuat karena basisnya dari bawah apalagi santri sudah di ajarkan nilai nilai luhur,” tegasnya Gus UT

Santri tidak harus meninggalkan kitab klasik, budaya pendidikan santri tetap kita tingkatan, tapi IT yang berkembang saat ini harus di mamfaatkan semaksimal mungkin untuk menambah keilmuan dan dengan IT dapat mampu menumbuhkan ekonomi keluarga dan  masyarakat.

“Santri harus tanggap dengan tekhnologi, mampu menguasai   tekhnologi,memiliki daya juang maka santri entrepreuneur akan menjadi santri enterpreuner yang memiliki daya saing,” ungkapnya.

Sedangkan KRT Noorwahyudi Hadinagoro sebagai konsultan Santripruner untuk mengawal santri preuneur di seluruh Indonesia. Anak muda (melanial) madura sudah  biasa  dengan bisnis sebut saja, bisnis sate,besi tua,potong rambut, tinggal lebih fokus dan di manage lebih profesional.

“Saatnya santri sudah mulai bergerak, santri mampu berkiprah di arema yang terbuka dan luas ini, dan jangan takut gagal apalagi Rasulullah juga mulai dari bisnis, jadi jangan takut santri mulai bergeser dari zona yang ada, kreatifitas dan ide kreatif harus selalu di implementasikan dalam dunia nyata,” tegasnya. (sfn/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *