Daerah  

Kementerian PUPR Kunjungi Sektor 22 Citarum Terkait Septick Tank Komunal

Dansektor 22 Citarum (Kol. Inf. Asep Rahman Taufik) berdampingan dengan Wakil Walikota Bandung (H. Yana Mulyana, S.E).

Bandung, (regamedianews.com) – Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kol. Inf. Asep Rahman Taufik dampingi kunjungan Kementrian PUPR meninjau septick tank komunal di Kelurahan Panjunan Kecamatan Astanaanyar dan Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (11/04/2019).

Kunjungan tersebut terkait rampungnya septick tank komunal, sebanyak 9 (sembilan) septick tank yang berukuran besar (daya tampung 50 KK keatas) dan 27 yang berukuran kecil daya tampung 10 KK kebawah) semua itu berlokasi di Kota Bandung.

Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Walikota Bandung, Camat Kecamatan Astanaanyar, Lurah Panjunan, Kapolsek Astanaanyar, Koramil Astanaanyar, Kementrian PUPR,  PUPR Provinsi Jawa Barat dan tokoh masyarakat. 

Dansektor 22 Citarum Kol. Inf. Asep Rahman Taufik menyampaikan pada awak media, warga Kota Bandung cukup banyak ada 151 Kelurahan, dari 151 Kelurahan kurang lebih berjumlah 249.838 warga yang tinggal di daerah bantaran sungai tidak memiliki jamban sehat, hingga membuang tinjanya langsung ke sungai.

“Dengan adanya pembuatan septick tank komunal, maka harapan warga Kota Bandung bisa mengakses sungai akan menjadi menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar”, harap Dansektor 22.

Kunjungan Kementrian PUPR berupa peninjauan septick tank komunal yang berlokasi di Kelurahan Panjunan RW. 5 RT. 5 Kecamatan Astanaanyar, sudah terbangun sejak bulan November dan Januari, sehingga warga di sini tinjanya sudah terakses di septick tank komunal dengan daya tampung sebanyak 76 kepala keluarga (KK) atau 360 kg tinja sehari.

“Beban sungai yang ada di daerah ini akan terhindari terutama dari pencemaran bakteri ekoli yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama generasi penerus bangsa yaitu anak-anak, dan Pemerintah Kota Bandung sangat peka untuk perhatikan dan dukungannya pada program Citarum Harum, maka saya ucapkan terimakasih kepada Walikota Bandung”, tutur Dansektor 22.

Teknik pembangunan septick tank komunal sangat berbeda dengan pembuatan septick tank rumahan, yaitu dengan teknik yang sesuai aturan menteri kesehatan dengan sistem yang modern, sehingga tidak menguap bau tinja, bahkan septick tank komunal di Kelurahan Panjunan merupakan tempat serbaguna, yaitu diatas betonisasi septick tank bisa di gunakan warga sebagai tempat kegiatan lain.

Wakil Walikota Bandung, H. Yana Mulyana, S.E. yang kebetulan menghampiri lokasi tersebut, secara kebetulan beliau selesai mengadakan kegiatan sosialisasi perihal pemilu 2019 di Kecamatan Astanaanyar.

Yana Mulyana, pada kesempatan itu menyampaikan, daya tampung yang mencakup 360 ini sangat membantu kesehatan warga Kota Bandung, mudah-mudahan bisa mendorong terus pembuatan pengolahan limbah (septick tank) komunal ini di pemukiman padat Kota Bandung, supaya hajatnya terkondisikan, jangan lagi membuang hajatnya ke septic tank terpanjang di dunia (sungai).

“Tapi kita juga butuh partisipasi dari berbagai pihak tidak bisa pemerintah sendirian yang menentukan, stigma masyarakat akan lebih faham bahwa limbah apapun sangat mengganggu kesehatan. Kita bisa lihat disini bahwa diatas septick tank bisa digunakan kegiatan warga lainnya, yaitu bisa dipergunakan pertemuan, taman bermain atau suatu hal yang tudak mengganggu aktivitas lainnya, stigma masyarakat akan lebih faham bahwa limbah apapun sangat mengganggu kesehatan”, imbuh Yana. (kus/agil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *