Lumajang, (regamedianews.com) – Meski bulan puasa ramadhan, Kepolisian Resort (Polres) Lumajang tanpa letih terus melakukan tugas sebagaimana pokok fungsinya, tetap memberikan rasa aman kepada masyarakat dan terus melakukan penekanan terhadap angka kriminalitas di wilayah hukumnya. Selain begal, pencurian hewan (curanwan) juga kerap kali terjadi di Lumajang.
Tepat pada Senin (27/05/2019), Tim Cobra Polres Lumajang yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban kembali melakukan penyisiran disekitaran Desa Jatisari, Kecamatan Kedung Jajang, Kabupaten Lumajang.
Kegiatan tersebut adalah reaksi dari Kepolisian Resort Lumajang setelah mendapat laporan dari warga atas hilangnya satu ekor sapi jenis Blaster. Lokasi pencarian sendiri berada di wilayah pegunungan dengan jalur yang cukup ekstrim.
Jalur berbatu, dikelilingi hutan dan kebun tebu tidak menyurutkan Tim Cobra dalam melakukan pencarian. Karena sulitnya medan, Tim Cobra menggunakan trail menuju kelokasi pencarian. Bersama satgas keamanan desa melakukan penggeledahan di kandang-kandang warga, serta menyisiri tebuan menggunakan drone, meski sapi yang hilang tersebut belum ditemukan.
Korban bernama Samak (50 th), warga Desa Bandaran, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang mengungkapkan, diirinya terakhir kali memberikan makan hewan ternaknya sekitar pukul 00.00 wib (26/5).
Baca juga Tim Cobra Grebek Sarang Pelaku Begal
“Lalu saya istirahat sejenak di kamar tengah. Setelah saya kembali dan ingin melihat hewan ternak saya sekitar pukul 02.30 wib. Saya kaget ketika pintu keluar dari kandang telah terbuka dan sapi saya sudah tidak ada (hilang, red)”, kata Samak.
Setelah itu, dirinya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kedungjajang. Dalam laporan nya, ia mengatakan sapi yang hilang memiliki ciri-ciri warna merah, berjenis Blaster, memiliki tanduk moncong, berkelamin jantan, serta kisaran umur 1,5 tahun. Atas kejadian tersebut, korban pun mengaku menanggung kerugian hingga 10 juta rupiah.
Terpisah, Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban kembali mengingatkan, pentingnya penggunaan rantai sapi yang sudah dihimbau agar dipasang oleh kepolisian terhadap sapi ternak milik warga. Setelah ditanya kepada pemiliknya, ternyata benar sapi tersebut masih belum dipasangi rantai sapi.
Baca juga Siapkan Tim Cobra, Kapolres Lumajang: Pelaku Begal Bakal Dihadiahi Timah Panas
“Hal ini sudah berulang kali saya dan juga pak Kapolsek ingatkan, untuk memasang investasi ternak warga dengan rantai tersebut. Harganya terjangkau kok, jika dibandingkan harga sapi yang bisa belasan hingga puluhan juta”, ungkapnya.
Arsal juga menambahkan, agar Kapolsek mengajak satgas keamanan desa untuk melakukan patroli. “Saat ini satgas keamanan desa sudah terbentuk di 198 desa, dengan total 5.940 personel. Mereka juga sudah dilengkapi seragam dan HT, jadi tinggal di optimalkan saja”, tutup Arsal.
Sementara Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hasran Cobra mengatakan, akan semakin memperketat pengawasan terhadap peredaran sapi di wilayah Lumajang.
“Sesuai atensi dari Pak Kapolres, mohon kiranya setiap Kepala Desa memiliki foto dari ternak para warga. Hal ini dapat mempermudah kami pihak Kepolisian untuk mencari, jika sewaktu waktu dibutuhkan seperti kasus pencurian sapi tersebut”, pungkasnya. (har)