Daerah  

Camat dan Kades di Robatal Studi Banding Ke Desa Kutuh Bali

Camat Robatal (H. Kiyatno) saat menyampaikan sambutannya dan memaparkan dalam kegiatan studi banding ke desa wisata, Kuta, Bali.

Bali, (regamedianews.com) – Camat, Kepala Desa (Kades) dan Aparatur Desa Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang menggelar studi banding dan wisata edukasi ke Desa Kutuh, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Camat Robatal H Kiyatno membenarkan, pihaknya telah mengagendakan kegiatan study banding tersebut dari jauh hari.
“Iya benar, kami bersama Kades di Robatal telah mengagendakan kegiatan ini dari jauh-jauh hari sebelumnya”, kata Kiyatno, Jumat (05/06/2019)

Baca juga Pendapatan Desa Kutuh Bali Capai 50 Miliar Tiap Tahun, Bisa Jadi Contoh Desa Lain

Lebih jauh Kiyatno menuturkan, tujuan melakukan studi banding ke Desa tersebut guna menimba ilmu, dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada melalui BumDes dan Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat (Bumda) di Kecamatan Robatal.

“Studi banding ini tujuannya tidak lain hanya untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa dan bagaimana mengelola BumDes dan Bumda yang ada”, ujar Kiyatno.

Kiyatno menambahkan, peserta studi banding ini di ikuti 9 Kades beserta Perangkatnya dan Pengurus Bumdes. Yakni, Jelgung, Tragih, Torjunan, Sawah Tengah, Bapelle, Robatal, Lepelle, Gunung Rancak dan Pandiyangan.

“Agenda studi banding dan wisata edukasi ini kami jadwalkan di termen pertama dan anggarannya pun melalui Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2019”, pungkas Kiyatno.

Camat Robatal (H. Kiyatno) bersama Kepala Desa se-Kecamatan Robatal saat berada di desa wisata, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Sementara Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang H. Abdul Hamid mengatakan, studi banding ke Desa Kutuh ini merupakan agenda yang sangat bagus, karena desa bisa belajar bersama dari kesuksesan Desa tersebut.

Baca juga Camat Robatal: Berharap Pengelolaan BumDes Desa Kutuh Bali Bisa Jadi Contoh di Robatal

“Tujuan studi banding ke Desa Kutuh ini bisa menjadi contoh desa lain, karena sekarang perkembangan di desa ini sangat bagus yang bisa mensejahterakan masyarakatnya melalui pengelolaan Bumdes dan Bumda yang berasal dari dana desa”, singkat Abd. Hamid. (adi/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *