Jurusan Fisika UNG Derita Penyakit Kekuasaan, Mahasiswa Terpapar Virus Pungli Dosen

- Jurnalis

Selasa, 4 Februari 2020 - 08:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunawan Rasid, Dewan Pengarah Organisasi (DPO) dan Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Gunawan Rasid, Dewan Pengarah Organisasi (DPO) dan Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Gorontalo, (regamedianews.com) – Sungguh miris, Organisasi Kampus yang harusnya menjadi wadah Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) untuk mengembangkan segala potensinya melalui program-program kampus, tapi malah di intervensi oleh Pejabat Kampus. Mulai dari proses Mubes (Musyawarah Besar) yang di intervensi, sehingga Mubes tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan setiap tahunnya.

Bahkan lebih mengherankan, Figur yang di usung sebagai Representatif  Mahasiswa yang harusnya dipilih melalui MUBES ini justru dipilih langsung oleh Dosen-Dosen yang bersangkutan tanpa melalui Mubes, hal ini menjadi pertanyaan besar bagi Mahasiswa yang ada di jurusan Fisika, karena MUBES yang sempat dipending pada hari Rabu (29/1/2020) dengan tiba-tiba dan di sengaja, hari sabtu malam (01/02/2020) sudah lahir Ketua Umum dari hasil pemilihan dosen-dosen terkait.

Baca Juga pemkab bangkalan perpanjang sk 3 848 tenaga honorer

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gunawan Rasid, Dewan Pengarah Organisasi (DPO) dan Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika saat diwawancarai mengatakan, hak pilih mahasiswa yang akan menentukan pemimpin mahasiswa telah diambil alih oleh dosen-dosen yang macet dalam berpikir soal organisasi.

Bobroknya lagi, ketua tingkat di undang sebagai Perwakilan Mahasiswa di setiap kelas untuk memilih Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Fisik (Himafi), karena telah melanggar Peraturan Kampus dan juga tidak mampu menelisik Fakta SK Rektor tentang Pimpinan Ormawa. HIMAFI ada AD/ART dan itu tidak di atur oleh Kampus UNG, pihak Kampus UNG hanya mengatur ketentuan menjadi Pimpinan Ormawa.

Baca Juga :  15 Budak Narkoba di Bangkalan Kembali Diringkus Polisi

“Jangan sampai hal ini menjadi strategi untuk memuluskan apa yang menjadi keinginan mereka yang tidak ingin adanya kritikan dari Mahasiswa yang sudah beberapa tahun terakhir berhimpun di Himafi, karena banyak Mahasiswa yang menolak kebijakan Jurusan Fisika yang selalu memungut biaya ujian pada saat ujian proposal, hasil maupun skripsi,” ungkap Gunawan.

Padahal diketahui bersama bahwa Kebijakan tentang UKT (Uang Kuliah Tunggal) di terapkan dalam PERMENDIKBUD N0.55 Tahun 2013 yang kemudian telah terjadi perubahan pada PERMEN NO.73 Tahun 2013, dan tujuan di terapkannya sistem UKT adalah untuk meringankan atau memudahkan dalam pembiayayaan pendidikan tinggi.

Bahkan saat ini, UNG sudah memberlakukan UKT, yang sudah jelas disampaikan oleh Rektor bahwa sudah bebas pungutan atau biaya ujian, baik dari Proposal, hasil bahkan sampai skripsi, namun hal ini tidak pernah di indahkan di jurusan fisika. dan juga ketika mahasiswa melaksanakan praktikum fisika, kadang mahasiswa dibebankan untuk membeli alat praktek, contohnya alat soulder, papan VCB dan lain-lain, yang seharusnya ini sudah tersedia di Labolatorium Fisika.

“Pertanyaannya, apakah pihak Kampus UNG tidak memberikan dana disetiap tahunnya ke laboratorium sehingga segala kekurangan laboratorium dibebankan ke mahasiswa ?. Banyak pengakuan mahasiswa yang kerap dimintakan iuran untuk konsumsi asisten lab, sungguh miris, jika cuma konsumsi Asisten Lab tapi dibebankan ke praktikan,” tambahnya lagi.

Kalau bisa, pihak lembaga menganggarkan untuk konsumsi asisten lab setiap tahunnya, dan lagi yang menjadi permasalahan adalah membeli buku penuntun praktikum yang harganya fantastis, mahal dan 1 kartu kontrol yang ukurannya cuma 20 cm persegi bisa sampai 10 ribu, intinya sekarang kalau mau kuliah di UNG, khususnya di Jurusan Fisika, harus punya uang banyak, karena sedikit-sedikit uang, sungguh memalukan lagi.

Baca Juga :  Ingat, Mulai 12 April PT KAI Daop 8 Wajibkan Penumpang Bermasker

Baca Juga minimnya dukungan sosialisasi pemerintah terhadap penyakit thalasemia

“Jurusan Fisika yang telah terakreditasi A dan di agung-agungkan oleh seluruh Mahasiswa Fisika, tapi ternyata menyimpan banyak penyelewengan, belum lagi ketika ada Mahasiswa yang akan Wisuda itu diterapkan Dana Hibah yang sudah ditentukan nominalnya, apakah UNG begitu miskin ??, atau pimpinan kampus tidak mengetahui perbuatan bawahannya yang sengaja di buat oleh Jurusan Fisika ??,” ketus Gunawan.

Bahkan mahasiswa PKL yang notabenenya untuk mengimplementasikan keilmuanahasiswa, tapi malah justru di sisipkan program dari dosen, yang kita ketahui bersama program itu mempunyai dana tersendiri. “Bukan malah justru nebeng di mahasiswa dan sampai proses biaya akomodasi ditanggung oleh mahasiswa, yang mengherankan proses perkuliahan sudah selesai dan nilai sudah keluar, baru itu PKL dilaksanakan dan di selip program pengabdian dosen, sungguh memilukan !!!,” tutup Gunawan.

Sementara Dekan MIPA Prof. Dr. Astin Lukum, M.Si saat di konfirmasi terkait statement mahasiswa tersebut melalui pesan aplikasi WhatsApp_nya, belum bisa memberikan tanggapan, karena dirinya masih di luar daerah. (onal)

Berita Terkait

Operasi Zebra 2025, Polres Bangkalan Incar 8 Pelanggaran
Aksi Peduli Pendidikan: Sulap Sekolah Dengan Mural Cantik
14 Hari !, Polres Sampang Gelar Operasi Zebra 2025
Lapas Narkotika Pamekasan Geber Baksos
Kejati dan BPK Didesak Periksa Proyek SMKN Model Gorontalo
64 Napi Narkotika Pamekasan Bebas Bersyarat
LSM Walihua Soroti Proyek Refitalisasi SMKN Model Gorontalo
ESP PLTU Anggrek Bermasalah, Polusi Udara Ancam Warga

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 18:51 WIB

Operasi Zebra 2025, Polres Bangkalan Incar 8 Pelanggaran

Senin, 17 November 2025 - 14:37 WIB

Aksi Peduli Pendidikan: Sulap Sekolah Dengan Mural Cantik

Senin, 17 November 2025 - 11:42 WIB

14 Hari !, Polres Sampang Gelar Operasi Zebra 2025

Senin, 17 November 2025 - 08:46 WIB

Kejati dan BPK Didesak Periksa Proyek SMKN Model Gorontalo

Sabtu, 15 November 2025 - 23:08 WIB

64 Napi Narkotika Pamekasan Bebas Bersyarat

Berita Terbaru

Caption: Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono sematkan pita kepada anggotanya, tanda dimulainya Operasi Zebra Semeru 2025, (sumber foto: Humas Polres Bangkalan).

Daerah

Operasi Zebra 2025, Polres Bangkalan Incar 8 Pelanggaran

Senin, 17 Nov 2025 - 18:51 WIB

Caption: pemotongan pita, tanda selesainya dan peresmian project mahasiswa Program Study Sastra Inggris UTM, (dok. foto istimewa).

Daerah

Aksi Peduli Pendidikan: Sulap Sekolah Dengan Mural Cantik

Senin, 17 Nov 2025 - 14:37 WIB

Caption: didampingi perwakilan Forkopimda, Kajari Sampang tunjukkan BB narkotika jenis sabu-sabu yang hendak dimusnahkan, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Kejari Sampang Musnahkan BB 1,4 Kg Narkotika

Senin, 17 Nov 2025 - 13:17 WIB

Caption: Waka Polres Sampang didampingi Kasat Lantas, mengecek kesiapan kendaraan usai apel pasukan Operasi Zebra Semeru 2025, (sumber foto: Humas Polres Sampang).

Daerah

14 Hari !, Polres Sampang Gelar Operasi Zebra 2025

Senin, 17 Nov 2025 - 11:42 WIB