Bangkalan, (regamedianews.com) – Ratusan santri berpenduduk Kabupaten Bangkalan yang menimba ilmu pengetahuan di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan tiba di Terminal Bangkalan, Kamis (2/4/2020).
Ratusan santri asal Pondok Pesantren Sidogiri itu akan pulang kerumah masing-masing dalam rangka hari libur panjang jelang bulan Ramadhan.
Namun sebelum tiba dirumahnya, ratusan santri itu di semprot cairan Desinfektan dan secara bergantian di cek suhu tubuhnya setiba di terminal oleh tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan.
Langkah penyemprotan Disenfektan itu adalah upaya mencegah dan memutus rantai penyebaran virus Corona Covid-19 di Bangkalan.
Bupati Bangkalan Abd Latif Amin Imron dan Wakil Bupati Bangkalan Mohni dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Sudiyo, serta alumni PP. Sidogiri memantau secara langsung kedatangan ribuan santri tersebut.
Bupati R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, kepulangan santri Pondok Pesantren Sidogiri se-Madura menggunakan 46 armada bus dan khusus untuk Bangkalan sebanyak 23 bus rombongan.
“Langkah ini untuk mengantisipasi penularan covid-19. Alhmudilah hasil tes suhu tubuh semua santri aman dan bisa di perkenankan pulang ke rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Wilayah Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) Kabupaten Bangkalan KH. MoH. Ali Gafir mengatakan, tahun ini liburan Ramadhan sengaja pengasuh memajukan kepulangan para santri karena imbas dari merebaknya virus corona.
“Seharusnya santri Sidogiri pulang 14 hari sebelum Ramadhan, namun karena wabah virus, pengasuh memajukan,” terangnya.
Ia mengatakan kedatangan rombongan santri menggunakan 23 armada bus dengan total santri sebanyak kurang lebih 1300 orang.
“Sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Bangkalan, semua santri sebelum pulang ke rumahnya masing-masing untuk dilakukan penyemprotan desinfektan dan mengecekan tes suhu tubuh,” ungkapnya.
Menurutnya, ribuan santri tersebut merupakan santri dari Pon-Pes Sidogiri yang akan pulang kampung dalam masa liburan bulan Ramadhan yang tersebar di 18 Kecamatan se-Bangkalan.
“Kami menghibau kepada santri ketika sudah tiba di rumahnya masing-masing untuk ikut himbaun pemerintah salah satunya tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan dan sering cuci tangan serta menjaga kesehatannya,” pungkasnya. (sfn/tfk)