Terkait Kisruh Yang Menyeret Nama AKD Sampang, Berikut Penjelasan Dari Ketua Organisasi Kades Tersebut

- Jurnalis

Jumat, 19 Juni 2020 - 12:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua AKD Sampang (Achmad Muhtadin).

Ketua AKD Sampang (Achmad Muhtadin).

Sampang || Rega Media News

Kericuhan akhir-akhir ini terjadi didua acara yang didalamnya ada Asosiasi Kepala Desa (AKD) di Kabupaten Sampang, membuat Ketua AKD Kabupaten Sampang
H Akhmad Mohtadin angkat bicara.

Dua kericuhan yang terjadi diantaranya seperti pada acara aksi yang dilakukan oleh gabungan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gabungan LSM tersebut menggeruduk Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang.

Dalam aksinya tersebut mereka menuntut transparansi data menilai data penerima Bantuan Sosial (Bansos) termasuk data Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa (BLT-DD) masih semrawut.

Saat itu, Ketua AKD Kabupaten Sampang Akhmad Mohtadin hadir untuk mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi berkaitan pengelolaan bantuan tersebut di desa. Menurutnya, sebagai wadah organisasi yang menaungi Kades se Kabupaten Sampang sudah selayaknya memberikan sedikit penjelasan, tentang apa yang terjadi ditingkat desa berdasarkan keluhan dari beberapa Kepala Desa terutama berkaitan dengan data yang akhir-akhir ini dipermasalahkan oleh beberapa LSM.

“Bansos ini kan turun ke desa, jadi yang tau itu sebenarnya desa, apalagi BLT DD, itu tim pencacah adalah relawan desa,” ujarnya. Jumat (19/6/20).

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan di Karang Gayam Sampang Ditangkap

Namun, saat ingin memberikan penjelasan para demonstran waktu itu menolak dengan dalih aksi mereka adalah kepada Kepala DPMD yakni H. Malik Amrullah.

“Kami tidak perlu kepada AKD,” ujar salah satu demonstran saat itu.

Pria yang akrab disapa Bun Ahmad itu menambahkan, sebenarnya AKD ingin membantu menjelaskan yang dialami Kepala Desa. Sehingga nantinya diharapkan dapat mengurai benang kusut yang terjadi selama ini.

“Tapi teman-teman LSM tidak memberi kesempatan kepada kita waktu itu, ya mau bagaimana lagi”, imbuhnya.

Sementara saat disinggung tentang peristiwa di Pendopo Kecamatan Robatal yang terjadi pada Kamis (18/6/20), lelaki yang juga mantan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengatakan, peristiwa tersebut memang hampir sama dengan kejadian yang dirinya alami.

“Menurut saya hampir sama, AKD Robatal juga mungkin ingin membantu biar ada solusi terhadap apa yang sebenarnya terjadi, namun teman-teman LSM seperti itu, miss komunikasi”, imbuhnya.

Untuk itu dirinya berharap agar nantinya lebih terjalin komunikasi terutama dalam hal bantuan sosial yang menjadi polemik selama ini, dengan harapan dapat menemukan solusi yang pro rakyat miskin.

Baca Juga :  Semakin Optimis, Pemkab dan BCM Akan Bangun Industri Rokok Bermutu di Pamekasan

“Kalau tidak kita temukan benang kusutnya dimana, maka darimana akan kita perbaiki,” paparnya.

Tak hanya sampai disitu, Kades Gunung Eleh itupun sempat menyinggung terkait lambatnya penyaluran dibeberapa desa terkait BLT DD, menurutnya hal itu karena para Kades harus menyandingkan data untuk BLT DD agar tidak ganda dengan bansos lainnya.

“Awalnya penyandingnya adalah PKH dan BPNT, tapi setelah disusun turun lagi BST dan BSP, karena tidak boleh ganda harus direvisi lagi”, jelasnya.

Bahkan menurutnya hingga beberapa hari menjelang hari raya ketika Kemensos menginstruksikan pencairan secara tunai, pihak desa memverifikasi ke DPMD dan menyetorkan ke BRI demi mengejar waktu sesuai arahan.

Bahkan, kerumitan kembali datang saat setelah hari raya turun lagi data Bantuan Sosial Provinsi yang harus kita lakukan revisi lagi agar tidak ganda, apalagi jika datanya hanya By name, jelas kita harus jeli takut NIK nya berbeda.

“Jadi harus betul-betul jeli, itulah sebabnya kenapa dilakukan bolak-balik revisi, karena data Bansos tersebut tidak turun satu kali dan ada penambahan”, tutupnya. (adi/har/fan)

Berita Terkait

Rutin PMT, Pastikan Kesehatan Napi Lansia Terjaga
Santri Demo DPRD Sampang, Tuntut Cabut Izin Trans7
Bupati Pamekasan Sambangi Korban Kebakaran
Babinsa Dukung Ekonomi Lokal Lewat Pendampingan Petani Palengaan
24 Napi Narkotika Pamekasan Dites Urine Mendadak
Desa Parseh Jadi Contoh Pembangunan Gerai KDMP
Habib Alwi: Akhlak Rasulullah Masih Hidup di Madura
Pembangunan Gerai KDMP Sampang Dimulai

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Rutin PMT, Pastikan Kesehatan Napi Lansia Terjaga

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:48 WIB

Santri Demo DPRD Sampang, Tuntut Cabut Izin Trans7

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:23 WIB

Bupati Pamekasan Sambangi Korban Kebakaran

Jumat, 17 Oktober 2025 - 20:56 WIB

24 Napi Narkotika Pamekasan Dites Urine Mendadak

Jumat, 17 Oktober 2025 - 20:08 WIB

Desa Parseh Jadi Contoh Pembangunan Gerai KDMP

Berita Terbaru

Caption: Kasi Binadik Lapas Narkotika Pamekasan memberikan makanan tambahan bagi warga binaan yang lansia, (dok. foto istimewa).

Daerah

Rutin PMT, Pastikan Kesehatan Napi Lansia Terjaga

Senin, 20 Okt 2025 - 23:19 WIB

Caption: sejumlah saksi peristiwa pembacokan petugas SPBU Camplong, saat diwawancara awak media di Mako Polres Sampang, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Korban Pembacokan di SPBU Camplong Sempat Ditembak

Senin, 20 Okt 2025 - 21:08 WIB

Caption: para santri saat aksi demo didepan kantor DPRD Sampang, (dok. regamedianews).

Daerah

Santri Demo DPRD Sampang, Tuntut Cabut Izin Trans7

Senin, 20 Okt 2025 - 18:48 WIB

Caption: Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman, diwawancara awak media di lokasi kebakaran di Desa Gro'om, (dok. regamedianews).

Daerah

Bupati Pamekasan Sambangi Korban Kebakaran

Senin, 20 Okt 2025 - 16:23 WIB

Caption: Pengusaha sukses asal Pamekasan Madura Jawa Timur H. Her, tampak bersama KH. Mahrus Malik dan sejumlah ulama', (dok. regamedianews).

Ragam

Sultan Madura Gelar Sholawat Akbar di Jakarta

Senin, 20 Okt 2025 - 15:40 WIB