Sampang || Rega Media News
Maraknya parkir liar di Kabupaten Sampang, Madura, sangat berdampak buruk bagi pengguna jalan, diantaranya parkir liar yang ada dibeberapa wilayah kecamatan, salah satunya disekitar pasar tradisional di Kecamatan Omben.
Setiap hari pasaran yakni hari Senin dan Kamis, tidak heran jika pengguna jalan harus mengalami kemacetan yang berlarut-larut. Hal itu terjadi selain adanya PKL bandel dan adanya parkir liar yang menggunakan separuh jalan.
Ironisnya, adanya parkir liar tersebut bukan baru-baru ini, melainkan sudah lama terjadi, namun hingga saat ini terkesan adanya pembiaran oleh dinas terkait yakni Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang.
Saat dikonfirmasi Kabid Hubungan Darat Dishub Kab. Sampang Moh. Chotibul Umam berdalih pihaknya sudah kerap kali melakukan penertiban terhadap parkir liar yang ada dibeberapa wilayah kecamatan, salah satunya parkir liar yang ada disekitar pasar tradisional di Kecamatan Omben.
“Tak hanya parkir liar di wilayah Omben, di pasar tradisional di kecamatan lainnya pun staff kami juga sering memberikan imbauan serta larangan untuk tidak melakukan parkir liar, karena berdampak terjadinya kemacetan,” ujarnya kepada regamedianews.com, Rabu (22/7/20).
Seharusnya, kata Chotibul Umam, dalam hal ini bukan hanya ranah Dishub, melainkan harus ada sinergitas antara Muspika di wilayah kecamatan masing-masing, temasuk dari pihak Satpol PP dan Dinas Perdagangan.
“Untuk penertibannya ini seharusnya juga dilakukan oleh Satpol PP koordinasi dengan pihak Dinas Perdagangan dan pihak kecamatan, karena di kantor kecamatan juga ada bidang Trantib. Jadi, kami yang seharusnya dimintai bantuan oleh pihak-pihak terkait tersebut,” ucapnya.
Menurut Chotibul Umam, pihaknya akan berkordinasi dengan Muspika dimasing-masing kecamatan agar bersinergi untuk melakukan penertiban terhadap para parkir liar dan PKL yang bandel, karena banyak lahan didepan pasar yang seharusnya dijadikan tempat parkir, melainkan digunakan para PKL.
“Didepan pasar itu (badan jalan, red) sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk tempat parkir, tapi tidak harus menggunakan separuh jalan, dengan begitu setidaknya bisa mengurangi kemacetan. Namun yang tejadi dibawah, badan jalan tersebut ditempati PKL dan parkir melebar kedepan pekarangan rumah warga,” tandasnya.
Disinggung tekait parkir liar yang menggunakan separuh jalan, Chotibul Umam berdalih sudah melakukan imbauan dan larangan, namun para oknum juru parkirnya (jukir) yang membandel dan tidak mengindahkannya.
“Ujung-ujungnya bisa terjadi pertengkaran, karena urusan rezeki masing-masing orang. Nanti kami akan koordinasi lagi dengan dinas terkait dan pihak Muspika agar tidak ada parkir liar, terlebih di Omben. Jangankan hari pasaran, disana itu hari biasa pun kerap terjadi kemacetan,” pungkasnya. (red)
Teraz, gdy wiele osób korzysta ze smartfonów, możemy rozważyć pozycjonowanie telefonów komórkowych za pośrednictwem sieci bezprzewodowych lub stacji bazowych. https://www.xtmove.com/pl/how-to-track-location-of-someone-phone-without-their-knowledge/