Sampang || Rega Media News
Pondok Pesantren Darul Amin Sumber Telor Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Senin (24/8/20) sore hingga malam dipenuhi ribuan masyarakat dan simpatisan.
Kedatangan massa tersebut, karena mendengar adanya kabar terkait ditangkapnya salah satu santri yang berdasarkan informasi diduga dijebak dalam kasus narkoba jenis sabu.
“Kami datang karena kami tidak terima, jika pesantren kami atau guru kami ada yang mengganggu”, ujar salah satu massa dilokasi.
Hingga larut malam, massapun terus berdatangan, hingga akhirnya orang nomor satu dikabupaten Sampang yakni Bupati Sampang bersama Kapolres Sampang mendatangi pesantren tersebut.
Suasana menjadi cair saat KH.Abdul Malik Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin mendapatkan jalan keluar, setelah berembuk bersama Bupati Sampang dan Kapolres Sampang yang baru AKBP Abdul Hafidz.
Dihadapan beberapa ulama seperti KH.Faurok Alawi, KH.Abdullah Ali, KH.Nurun Tajalla, Bupati Sampang dan Kapolres Sampang, serta disaksikan masyarakat yang hadir KH.Abdul Malik meminta agar Kapolres segera menindak oknum polisi dan menangkap penunjuk jalannya dalam permasalahan tersebut.
“Titipan saya, (oknum) polisi AG, anggota Polsek Robatal agar secepatnya dipindah, yang kedua minta SB segera ditangkap”, ujarnya.
Didalam kesempatan tersebut, kiai Malik juga berharap kepada masyarakat agar tenang dan mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada para ulama, Bupati dan Kapolres Sampang.
“Kepada masyarakat, sudahlah percayakan kepada Kiai Faurok, Kiai Abdullah Ali, Kapolres dan Bapak Bupati terkait permasalahan ini”, imbuhnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin tersebut berharap permasalahan tersebut dapat cepat segera terselesaikan.
“Harapan kami masalah tersebut cepat terselesaikan”, jelasnya.
Sementara ditempat yang sama Bupati Sampang H.Slamet Junaidi mengatakan, dirinya siap bertanggung jawab terkait hal tersebut.
“Alhamdulillah kita kesepakatan antara saya, Kapolres dan Ulama, itu namanya sinergi ulama dan umaro. Jadi, masyarakat jangan resah, saya siap melayani masyarakat dan siap berjuang demi Masyarakat”, jelasnya.
Menurut pria yang akrab disapa Ba Idi ini, hal tersebut adalah demi menjaga kondusifitas kabupaten Sampang.
“Saya inginkan Sampang kondusif agar pembangunan cepat selesai, karena masih banyak agenda besar lainnya”, imbuhnya.
H.Idi pun berharap masyarakat tenang dan mempercayakan penanganan masalah tersebut kepada dirinya bersama para ulama yang ada.
“Sekarang sampean pulang, Insha Allah saya bertanggung jawab”, tutupnya. (mud/adi/har)
Keyloggery są obecnie najpopularniejszym sposobem oprogramowania śledzącego, służą do pobierania znaków wprowadzanych z klawiatury. W tym wyszukiwane hasła wprowadzone w wyszukiwarkach, wysłane wiadomości e – Mail i treść czatu itp.
Obecnie oprogramowanie do zdalnego sterowania jest używane głównie w biurze i oferuje podstawowe funkcje, takie jak zdalne przesyłanie plików i modyfikacja dokumentów.