KPA: Tidak Perlu Interpelasi dan Hak Angket, Jika Endingnya Negosiasi

- Jurnalis

Rabu, 30 September 2020 - 09:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kaukus Peduli Aceh (Refan Kumbara).

Kaukus Peduli Aceh (Refan Kumbara).

Banda Aceh || Rega Media News

Hak Interpelasi kini telah digunakan oleh para wakil rakyat di Parlemen Aceh hingga tahapan tanggapan DPR Aceh atas jawaban Plt Gubernur, Nova Iriansyah. Semua itu berjalan normatif dengan saling berbalas pasal, pandangan dan dalil hukum.

Alhasil, DPR Aceh menolak jawaban Plt Gubernur Aceh dan meningkatkan statusnya yakni hak angket agar DPR Aceh bisa mendalami pelanggaran yang dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Meakipun demikian ini bukan berarti endingnya akan ditemukan bahwa Plt Gubernur melanggar, ataupun hal ini dipastikan akan terjadi pemakzulan,” cetus Kaukus Peduli Aceh (KPA), Refan Kumbara, Selasa (29/9/20).

Terlepas dari itu, kata Refan, isu pemakzulan bisa jadi sebagai bergaining position sehingga meningkatkan nilai komunikasi dan negosiasi. Jika ini terjadi, seyogyanya tidak perlu interpelasi dan hak angket apalagi penghembusan isu Pemkzulan segala, jika endingnya negosiasi dan tidak tuntas.

Menurut Refan, sejak dimulai proses interpelasi maka rakyat sejak awal berharap para wakilnya berjibaku di parlemen untuk membuktikan kebenaran dan tegas dalam menyuarakan. Hal itu pula, kata Refan, membuat banyaknya masyarakat yang tanpa iming-iming kebagian anggaran pokir sekalipun membela DPR Aceh.

“Tentunya jika akhirnya DPR Aceh tidak menuntaskan hal ini, maka publik akan melihat bahwa DPR Aceh bukan lah perwakilan rakyat yang sesungguhnya mampu menjaga Marwah kelembagaannya, namun hanya membuat skema dan jurus untuk meningkatkan nilai tawar. Kita harap ini tidak terjadi,” ujarnya.

Baca Juga :  Sempadan Pantai dan Manggrove di Terbitkan Sertifikat, Warga Gorut Minta Polda Usut Tuntas

Refan melanjutkan, untuk meningkatkan kepercayaan publik akan eksistensi lembaga perwakilan rakyat maka sudah sepatutnya DPR Aceh tak surut selangkah pun membuktikan bahwa kebenaran yang diperjuangkan memang benar adanya bukan mengada-ada dan sandiwara belaka.

“Sikap para wakil rakyat kali ini akan jadi tolak ukur, Marwah para wakil rakyat tengah dipertaruhkan. Apakah akan berakhir dengan pembuktian atau akan berakhir dengan kedip-kedipan dan bisik-bisikan,” sebutnya.

Masih kata Refan, jika DPR Aceh tidak menuntaskan apa yang telah dihembuskan ke publik, maka publik dikhawatirkan akan mengambil kesimpulan bahwa memang situasi kali ini sengaja diciptakan tak lebih untuk memastikan bagi-bagi kue pembangunan.

“Kita juga tidak ingin jika istilah “bagi mie wayang, bagi tikoh nyawong (bagi kucing bersenda, bagi tikus nyawa)” yang ujung-ujungnya sandiwara para petinggi dan rakyat jadi korbannya. Kita tidak ingin itu terjadi, DPR Aceh harus benar-benar bersikap tegas dalam hal ini,” ucapnya.

KPA menilai kondisi saat ini bisa jadi ibarat buah simalakama. Disatu sisi jika pemakzulan tidak atau belum disetujui hingga akhir tahun ini maka tak menutup kemungkinan APBA 2021 akan ditetapkan melalui Pergub.

“Bahkan kalau ini belum juga tuntas hingga akhir 2021, maka tak menutup kemungkinan pula sampai 2022 APBA akan berlangsung Pergub, intinya alokasi Pikir bisa jadi nihil. Disini Publik akan melihat tingkat istiqomah para wakilnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Tak Terbendung, Al-Asror Jatim IV Lolos Perempat Final

Dilain sisi pula, jika negosiasi dilakukan, posisi tawar dan bergaining ditingkatkan, apakah PLT. Gubernur akan mengakomodir, bisa jadi iya. Jika negosiasi dilakukan dan proses hingga pemakzulan tak berjalan bisa jadi penilaian publik ke DPRA semakin miris dan marwah lembaga semakin tak karuan di mata publik.

“Jika dilanjutkan dengan skema diakhir berdamai dengan dalih tertentu katakan saja kondisi Covid-19 tanpa sebagainya, maka itu juga akan jadi bagian penilaian publik terhadap para wakil rakyat. Akankah DPR Aceh konsisten atau justeru menelanjangi apa yang telah digalangnya dari masyarakat yakni kepercayaan,” paparnya.

Masih menurut Refan, dalam kondisi simalakama ini pula ada hal yang akan dipertaruhkan. “DPR Aceh akan pertaruhkan nama baik dan marwah di satu sisi, atau pertaruhkan nihilnya alokasi anggaran pokir atau aspirasi. Jadi, semua akan ada konsekuensinya, sungguh simalakama bagi para wakil rakyat namun setiap sikap dan langka masyarakat akan menilainya.

“Kami berharap wakil rakyat Aceh adalah orang-orang terbaik yang Istiqomah dan tidak mengorbankan rakyat dengan kisah sandiwara. Mari kita berdo’a, semoga wakil kita di legislatif tidak termasuk kedalam golongan “Politisi kreuh-kreuh bu kraak”watee keunong ie, ka leumoh,” tutupnya. (Asmar Endi)

Berita Terkait

BPJS Kesehatan Rekredensialing Perdana di RSIA Puri Bunda Madura
Wabup Sampang: SPPG Jangan Main-Main Dengan Menu MBG
Reshuffle, Empat Jabatan Kepala OPD Pamekasan Kosong
Perkara Pencabulan Anak di Sampang Menonjol
Operasi Zebra 2025, Polres Bangkalan Incar 8 Pelanggaran
Aksi Peduli Pendidikan: Sulap Sekolah Dengan Mural Cantik
14 Hari !, Polres Sampang Gelar Operasi Zebra 2025
Lapas Narkotika Pamekasan Geber Baksos

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 22:08 WIB

BPJS Kesehatan Rekredensialing Perdana di RSIA Puri Bunda Madura

Selasa, 18 November 2025 - 16:20 WIB

Wabup Sampang: SPPG Jangan Main-Main Dengan Menu MBG

Selasa, 18 November 2025 - 13:59 WIB

Reshuffle, Empat Jabatan Kepala OPD Pamekasan Kosong

Selasa, 18 November 2025 - 08:59 WIB

Perkara Pencabulan Anak di Sampang Menonjol

Senin, 17 November 2025 - 18:51 WIB

Operasi Zebra 2025, Polres Bangkalan Incar 8 Pelanggaran

Berita Terbaru

Caption: Wakil Bupati Sampang KH Ahmad Mahfud, saat mengisi sambutan dalam acara launching SPPG di Desa Taddan, (dok. regamedianews).

Daerah

Wabup Sampang: SPPG Jangan Main-Main Dengan Menu MBG

Selasa, 18 Nov 2025 - 16:20 WIB

Caption: Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman sampaikan sambutan dan arahan, usai melantik sejumlah pimpinan OPD, (dok. regamedianews).

Daerah

Reshuffle, Empat Jabatan Kepala OPD Pamekasan Kosong

Selasa, 18 Nov 2025 - 13:59 WIB

Caption: Kajari Sampang Fadilah Hilmi (baju cokelat), diwawancara awak media usai pemusnahan barang bukti pidana yang inkracht, (dok. regamedianews).

Daerah

Perkara Pencabulan Anak di Sampang Menonjol

Selasa, 18 Nov 2025 - 08:59 WIB

Caption: Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono sematkan pita kepada anggotanya, tanda dimulainya Operasi Zebra Semeru 2025, (sumber foto: Humas Polres Bangkalan).

Daerah

Operasi Zebra 2025, Polres Bangkalan Incar 8 Pelanggaran

Senin, 17 Nov 2025 - 18:51 WIB