Daerah  

Aktivis PMII Demo Anggota Legislatif Bangkalan

Aktivis PMII saat melakukan aksi demo didepan kantor DPRD Bangkalan.

Bangkalan || Rega Media News

Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Bangkalan lakukan aksi demo di depan kantor DPRD setempat, Senin (05/10/2020).

Puluhan mahasiswa itu menyoroti maraknya pembangunan pasar modern diwilayah Bangkalan dan rendahnya pembinaan UMKM. Selain itu, mereka juga menyoroti tempat parkir yang berada disetiap titik dikota Bangkalan.

“Kabupaten Bangkalan bukan kota zikir dan showalat, melainkan kota parkir,” kata Kordinator Lapangan (Korlap) aksi Irfan Syarifullah.

Menurutnya, kebijakan yang dibuat oleh para pemangku kebijakan dengan tujuan mempermudah pelayanan masyarakat tidak sesuai dengan apa yang telah di buat oleh pemangku kebijakan.

“Kita bisa merasakan bagaimana pengolaan parkir amburadul, sebab banyak toko modern yang melakukan penarikan parkir dan itu terjadi dimana-mana,” ujarnya

Selain itu, korlap aksi menyampaikan banyak pasar modern yang melanggar peraturan daerah (Perda) nomor 5 tahun 2016, tentang perlindungan pasar rakyat dan penataan pasar modern.

“Pada perda tersebut seharusnya pihak terkait bisa memperketat perijinan pasar modern sehingga sesuai dengan perda, dan tidak merugikan pasar tradisional,” pintanya.

Mereka juga menuntut anggota DPRD Bangkalan bersikap tegas dan memanggil dinas perijinan setempat.

“Saya harap wakil rakyat bisa memberikan tindakan tegas terhadap dinas Perhubungan, serta dinas DPMPTSP, Satpol-PP dan direktur pasar modern,” jelasnya.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Bangkalan Fatkhur Rohman, saat menemui para pendemo didepan kantor DPRD Bangkalan menyampaikan, akan melakukan tindakan tegas terkait maraknya pasar modern serta parkir yang amburadul.

“Kondisi di Bangkalan memang seperti ini, dengan adanya pasar modern yang semakin merajalela sampai kepelosok desa yang tidak semestinya masuk ke sana,” terangnya.

Maraknya pasar modern, menurutnya, jika dibiarkan begitu saja lama-lama diatas gunung akan banyak pasar modern. Sehingga dirinya mengaku menyepakati dan akan menindaklanjuti tuntutan aktivis PMII tersebut.

“Di salah satu tempat kerapan sapi sempat terjadi toko modern membawa mobil bak besar, sehingga menyaingi para pedagang kecil yang berada dilokasi,” pungkasnya. (sfn/sms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *