Daerah  

Terlantar di Kota Medan dan Tidur di Kuburan, Warga Pamekasan Ini Akhirnya Kumpul Keluarga

Kondisi penyambutan Oong (duduk pakai sarung dan songkok) dari Medan di Balai Kelurahan Parteker, Pamekasan bersama Tim FRPB Pamekasan, Pemerintah Kecamatan, Relawan Surabaya dan Relawan Medan.

Pamekasan || Rega Media News

Fathor Rasid alias Mono atau yang lebih dikenal dengan sebutan Oong (62 th), sudah pulang ke kampung halaman dan bisa berkumpul dengan keluarganya di Kelurahan Parteker, Pamekasan, Madura, setelah mendapat bantuan dari relawan.

Sebelumnya, Oong merantau ke Kota Medan bersama teman-temannya sampai saat ini sudah 40 tahun, justru kondisinya di kota Medan sangatlah miris.

Di tengah pandemi covid-19 dan sulitnya perekonomian seperti saat ini, pria ini ditemukan tidur di Kuburan karena tidak punya biaya untuk menyewa rumah.

Koordinator FRPB Pamekasan, Budi Cahyono menuturkan, Oong yang sudah 40 tahun merantau bisa kembali pulang ke rumah orang tuanya di Kelurahan Parteker, Pamekasan setelah tim relawan (creator youtube) Medan, menyebar luaskan keadaannya melalui media massa seperti facebook dan youtube.

“Alhamdulillah, cepat diketahui tim Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), Tim RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia) Pamekasan yang bekerja sama dengan Relawan Surabaya dan Tim Relawan Medan langsung bertindak cepat untuk memulangkan pria bersaudara enam itu,” tuturnya, Senin (16/11/2020).

Ia mengatakan, begitu mendapat informasi mengenai adanya warga Pamekasan yang hidup terlantar, pihaknya berkoordinasi dengan Relawan Medan untuk menanyakan titik lokasi keberadaan Oong.

“Sehari setelah melakukan koordinasi dengan tim Relawan Medan pada tanggal 28 Oktober 2020, akhirnya Oong dibawa ke lokasi basecamp Tim Relawan Medan (Maulana Habib). Sejak itulah relawan Pamekasan berkordinasi dengan Habib (sapaan akrab Maulana Habib) untuk meminta keterangan perihal identitas Oong,” ungkap Budi Cahyono.

“Kemudian kami meminta beberapa identitas keterangan Oong kepada saudara Habib untuk dicocokkan dengan keluarga yang ada di Pamekasan. Alhamdulillah, setelah berkomunikasi dengan Subaidah (ibu Oong), semua keterangan itu benar,” kata Budi Cahyono.

Setelah itu, pihaknya kembali menghubungi tim Relawan Medan, meminta bantuan untuk mengantarkan Oong ke Pamekasan.

“Kita fasilitasi mulai dari awal sampai penjemputan. Memang dalam perjalanan dari Medan sempat ada kendala, karena familinya yang ada di Jakarta ingin ketemu dengan Oong, maka masih berhenti di Jakarta,” paparnya.

“Setelah itu langsung ke Surabaya, karena keluarga di Surabaya juga ingin ketemu, maka masih berhenti di Surabaya. Baru tadi sekira jam 10.00 WIB kita bawa pulang ke Pamekasan dan alhamdulillah beliau bisa menghirup udara segar di Kabupaten Pamekasan,” tukasnya. (heb/iz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *