Pamekasan || Rega Media News
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Pertanian mencoba mengembangkan tanaman porang yang juga dikenal dengan nama iles-iles dan termasuk ke dalam spesies amorphophalus muelleri.
Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dimanfaatkan di berbagai bidang baik secara teknologi maupun komersial di bidang medis, industri, serta pangan, juga kaya akan khasiat untuk kesehatan. Tanaman ini juga cocok ditanam di lahan pertanian masyarakat Kabupaten Pamekasan.
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan Ajib Abdullah. Ia menjelaskan, pada tahun 2020 ini, Dinas Pertanian telah melakukan uji coba penanaman porang sebanyak tiga hektare yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
“Porang ini sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Pamekasan. Di tahun 2020, kami mencoba budidaya porang di lahan seluas 3 hektare, yang dibagi hampir di 13 kecamatan,” katanya, Rabu (19/11/20).
Selain cocok dengan kondisi alam di Kabupaten Pamekasan, lanjut Ajib Abdullah, tanaman porang ini memiliki nilai jual yang tinggi. Saat ini mulai dicari oleh beberapa negara, sehingga peluang ekspor terbuka lebar.
“Porang ini juga akan tumbuh baik di pohon lainnya. Selanjutnya, pohon porang memiliki nilai jual yang bagus, per hektarnya bisa menghasilkan uang Rp 500 juta,” jelas Ajib.
Karena itu, ia berharap tanaman porang ini terus dibudidayakan oleh masyarakat petani di Kabupaten Pamekasan. Untuk tahun 2021 mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan sendiri akan mendistribusikan porang melalui kelompok tani.
Pihaknya juga berharap tanaman porang ini bisa menjadi tanaman alternatif pengganti tembakau.
“Di tahun 2021, kami dapat bantuan porang di lahan seluas 100 hektare dari ABN. Mudah-mudahan ini bisa menggairahkan petani kita untuk membudidaya, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Pamekasan,” tukasnya. (heb/iz)