Dapat Kucuran DBHCHT 2021, RSUD Waru Alokasikan Untuk Obat-obatan dan Perbaikan Alkes

Pamekasan || Rega Media News

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendapatkan bagian dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) tahun 2021.

Pemerintah Kabupaten Pamekasan tahun 2021 mendapatkan DBHCT sebesar Rp 64,5 miliar yang dialokasikan untuk tiga sektor. Yakni untuk kesejahteraan masyarakat, bidang penegakan hukum, dan bidang kesehatan.

Direktur RSUD Waru, dr Hendarto menjelaskan, instansinya akan memanfaatkan dana DBHCT untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai (BHP). Kemudian, untuk biaya servis alat-alat kesehatan yang rusak dan untuk kalibrasi. Hal itu dilakukan untuk menjaga kenyamanan pasien.

“Untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai, seperti misalnya alkohol, betadine, haskun, masker dan lain-lain. Kemudian juga untuk biaya servis alkes yang rusak, lalu untuk perbaikan alat dan untuk kalibrasi. Jadi ada empat peruntukannya,” terang Direktur RS Waru Pamekasan

Dokter Hendarto menjelaskan, untuk pengadaan obat-obatan, saat ini sudah dalam proses pengadaan, yang dilakukan oleh para pejabat bagian pengadaan. Hingga kini, sudah ada beberapa obat yang sudah datang, juga ada pula beberapa obat yang dalam proses pengiriman. “Sebagian ada yang sudah datang. Dan ada juga yang dalam tahap pengiriman,” ungkapnya.

Pada dana DBHCT tahun lalu, lanjut Hendarto, RS Waru juga mendapat kucuran DBHCT. Semuanya dipakai untuk pengadaan alat alat kesehatan. “Tahun ini dikhususkan kepada obat, BHP kemudian perbaikan alat dan kalibrasi itu,” tuturnya.

Dia mengakui bahwa dana DBHCT sangat bermanfaat bagi RS Waru untuk pemenuhan kebutuhan guna meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya untuk pembelian alat-alat kesehatan.

“Yang sekarang karena terbatas, kami tidak dapat alkes tetapi dalam alokasi untuk obat lalu perbaikan alat sama kalibrasi,” imbuhnya.

Mengingat begitu penting dan besarnya manfaat yang diperoleh dari DBHCT tersebut, Hendarto berharap, tahun depan RS Waru tetap kembali dapat DBHCT. Selanjutnya ia berharap pengembangan rumah sakit pada aspek aspek lainnya, khususnya keperluan alat alat kesehatan.

Bahkan, dalam pengembangan RS Waru kedepan, dr.Hendarto telah membuat berbagai macam perencanaan jangka panjang. Misalnya, untuk meningkatkan mutu pelayanan, dengan minimal infasif dari pihak bawah atau dari user, sudah merencanakan beberapa kebutuhan terkait dengan hal itu. “Saat ini RS Waru menerapkan system aplikasi perencanaan terintegrasi (Siteri),” timpalnya.

Melalui sistem ini tim perencanaan mulai bekerja untuk mengusulkan program secara terencana. Jadi untuk pengadaan tahun depan, sudah diusulkan tahun ini. “Jadi tidak dadakan, akan tetapi terencana dengan matang,” pungkasnya.(adv)