Inovasi Pemuda Milenial Robatal Sampang Dalam Bertani Bawang Merah

- Jurnalis

Sabtu, 19 Juni 2021 - 22:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemuda milenial yang tergabung dalam kelompok tani bersama BPP Robatal saat panen bawang merah.

Pemuda milenial yang tergabung dalam kelompok tani bersama BPP Robatal saat panen bawang merah.

Sampang || Rega Media News

Sunardi (39 th), salah satu pemuda milenial asal Desa Robatal, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, bersama Kelompok Tani (Poktan) Sumber Tani, telah melaksanakan panen petak contoh bawang merah, seluas 0,15 hektar, Jum’at (18/06/21) kemarin.

Sunardi mengungkapkan, dirinya aktif menanam bawang merah sejak 4 tahun silam, dengan hasil yang selalu memuaskan. Sehingga, keberhasilannya menanam bawang merah mampu memberangkatkan umroh orang tuanya sebelum pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya tambah yakin, budidaya bawang merah sangat menjanjikan jika ditekuni. Saya merasa berkecukupan menanam bawang merah dari lahan 4 petak yang saya miliki,” ujarnya kepada regamedianews.com.

Akan tetapi, meski masa pandemi, dirinya tidak berhenti mengembangkan budidaya bawang tersebut, akan tetapi ia tidak putus asa, meski satu petak untuk percontohan dan dilirik Pemerintah dalam mempercepat pembangunan pertanian.

“Saya bersyukur teman-teman milenial mendukung tujuan saya, membantu pembangunan desa lewat pertanian dan mendapat dukungan pula dari penyuluh yang ada di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP),” ungkap Sunardi.

Sementara itu, Kurnia Hidayati penyuluh pendamping Desa Robatal, meminta pemuda milenial tersebut agar memberikan ilmu tentang bertani bawang merah kepada masyarakat, khususnya para petani.

“Kami juga membentuk kelompok taruna tani dan diberi nama Sumber Makmur. Melalui lembaga ini, diharapkan kami bisa berkiprah lebih jauh lagi membangun pertanian di Desa Robatal,” ungkap Kurnia.

Baca Juga :  Pawai Seni Budaya "Jatim Specta Night Carnival", Kabupaten Sampang Persembahkan "Panembahan Maduretno"

Sementara, Ketua Gubuk Petani Milenial Sampang (GPMS) Robatal Mahmud Nuri, mengapresiasi langkah salah satu pemuda milenial asal Robatal dalam bidang bertani bawang merah.

“Karena, dalam hal ini menurut saya sebagai motivasi bagi para pemuda milenial yang enggan melirik pertanian, dan bisa ditunjukkan bertani juga dapat menjadikan lahan pekerjaan yang membuahkan hasil, salah satunya seperti bertani bawang merah ini,” pungkasnya.

Disela lain, penyuluh pendamping Desa Robatal Kurnia Hidayati menambahkan, setelah dilakukan pengubinan, penimbangan dan pengukuran/perhitungan tanaman tidak mengecewakan, bahkan melampaui hasil ubinan petani di Brebes.

Koordinasi BPP Robatal yang telah terjun sendiri melakukan pengubinan bersama anggotanya, dengan menggunakan alat ubin 2,5×2, 5 m diperoleh sebanyak 139 rumpun dengan rata rata 8 umbi perumpun ubinan mencapai 9,6 kg dengan demikian diperoleh produksi seluas satu hektar 9,6 kg x 1.600 = 15,36 ton atau 153,6 kwintal per hektar.

“Perhitungan ini belum di konversi ke bawang merah kering siap jual. Rendemen dan bobot Bawang merah Sampang lebih bagus dari yang lainnya,” urainya.

Disisi lain Kepala Bidang Informasi Sumberdaya Pertanian dan Pangan (ISDPP) Kabupaten Sampang, Widji menjelaskan, struktur tanah Madura memang cocok untuk tanaman bawang merah

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja Birokrasi dan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Siapkan Program Seribu Wifi

“Artinya, produksi bawang di Desa Robatal lebih keset, tidak mudah kopong dalam penyimpanan dua bulan karena petani kita tidak menggunakan urea sama sekali,” tandas Widji.

Di Kabupaten Sampang, sebutnya, ada 6 orang yang menanam bawang merah, salah satunya Nardi ini, yang terbesar di Sokobanah seluas 3.000 hektar, sampai lereng bukit penuh dengan tanaman bawang merah.

Widji juga mengatakan, pembangunan hortikultura tidak harus berupa hamparan, tetapi pendekatannya melalui kampung seperti kampung bawang merah di Robatal.

“Jika sekiranya akan menanam bawang untuk bibit maka jarak tanam dirapatkan, memang hasilnya kecil, tapi cocok untuk bibit dan jangan khawatir umbinya kecil juga,” terangnya.

Menurut Widji, umbi akan menjadi besar dan tanaman sehat jika tanah gembur dan banyak mengandung organik. Sementara itu, umbi yang kecil disortir, bisa untuk bibit yang akan ditanam lagi

“Tapi jika basah, maka rekayasa yang dilakukan dengan memotong 1/3 ujungnya agar cepat bertunas. Jika umbi busuk, itu karena tanah terlalu asam, biasanya terlalu banyak air dan terkena virus. Pencegahannya sebelum ditanam bibit bisa diberi fungisida atau saat menyimpan bibit sudah dikenalkan dengan dolomit (kapur pertanian),” jelasnya.

Berita Terkait

Jamaah Masjid Asy-Syuhadak Peringati Maulidun Nabi
BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan
Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat
Bapas Pamekasan Perkuat Peran PPK
Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’
Pastikan !, Napi Rutan Sampang Makan Bergizi
Masyarakat Sampang Diimbau Tak Terprovokasi Isu Negatif
Demo DPRD Pamekasan, Mahasiswa Bawa 3 Tuntutan

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 09:29 WIB

Jamaah Masjid Asy-Syuhadak Peringati Maulidun Nabi

Jumat, 5 September 2025 - 14:26 WIB

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan

Jumat, 5 September 2025 - 12:33 WIB

Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat

Kamis, 4 September 2025 - 16:44 WIB

Angka Stunting di Sampang ‘Masih Tinggi’

Rabu, 3 September 2025 - 19:29 WIB

Pastikan !, Napi Rutan Sampang Makan Bergizi

Berita Terbaru

Caption: anggota Polsek Sokobanah dan Satresnarkoba Polres Sampang, saat menangkap dua terduga kurir sabu-sabu, (sumber foto: Polsek Sokobanah).

Hukum&Kriminal

Polisi Sampang Ciduk Nelayan Nyambi Kristal Putih

Sabtu, 6 Sep 2025 - 16:49 WIB

Caption: Wabup Sampang KH Ahmad Mahfud menyampaikan tausiyahnya, saat hadiri peringatan maulid nabi Muhammad SAW di masjid Asy-Syuhadak, (dok. regamedianews).

Daerah

Jamaah Masjid Asy-Syuhadak Peringati Maulidun Nabi

Sabtu, 6 Sep 2025 - 09:29 WIB

Caption: Direkrur PSBLDP Andrey Ikhsan Lubis, memaparkan tentang Piloting Gerakan Mandiri Pangan (Gema Pangan).

Nasional

Kemendes Fokus Pengembangan Ketahanan Pangan

Jumat, 5 Sep 2025 - 19:23 WIB

Caption: Bupati Lukman Hakim dan Wabup Fauzan Ja'far, pose bersama warga Bangkalan disela berlangsungnya event BOR X, (dok. regamedianews).

Daerah

BOR X Perkenalkan Kearifan Lokal Bangkalan

Jumat, 5 Sep 2025 - 14:26 WIB

Caption: Pengasuh Ponpes Darut Tauhid Injelan, alm. KH. Muhaimin Abdul Bari, (dok. regamedianews).

Daerah

Ulama’ Kharismatik Sampang Kiai Muhaimin Wafat

Jumat, 5 Sep 2025 - 12:33 WIB