Anggota Komisi E DPRD Jatim Sidak SMK 1 Bangkalan

- Jurnalis

Jumat, 13 Agustus 2021 - 17:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur (Mathur Husyairi), saat sidak ke SMK 1 Bangkalan.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur (Mathur Husyairi), saat sidak ke SMK 1 Bangkalan.

Bangkalan || Rega Media News

Program gratis dan berkualitas dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah, tentang pembiayaan pendidikan masih belum menjadi solusi di Kabupaten Bangkalan.

Terbaru beredar calon siswi baru SMK 1 Bangkalan bernama Risma mengeluhkan pembiayaan di sekolah tersebut.Risma menjadi viral setelah menyampaikan keluhan biaya untuk mengenyam pendidikan di SMK 1 Bangkalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasalnya, Risma mengaku tidak mampu melunasi biaya yang ditentukan sekolah sebesar Rp.1.490.000. Biaya itu diminta pihak sekolah untuk menebus atribut seperti seragam dan pernak pernik lainnya.

Sehingga hal tersebut menjadi perhatian serius dari Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Mathur Husyairi. Mantan aktivis kawakan itu melakukan sidak ke SMK 1 Bangkalan, Jumat (13/08/21) pagi.

Menurutnya, Gubernur Jatim melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur sudah mengeluarkan kebijakan pembebasan biaya melalui program gratis berkualitas (TisTas) bagi siswa siswi SMA/SMK. Akan tetapi, pihaknya mempertanyakan kenapa masih ada sekolah yang dikeluhkan siswa.

“Kedatangan kami ke SMK1 hanya untuk memastikan secara langsung informasi yang beredar, tentang besarnya biaya di SMK 1 ini dan informasi kepala sekolah akan mengeluarkan calon siswa yang tidak mampu untuk membayar, apakah benar ?,” ujarnya.

Baca Juga :  Plt Bupati Sampang dan MUI Keluarkan Surat Himbauan Saat Bulan Puasa

Ternyata, menurutnya, persoalan ini hanya miskomunikasi antara sekolah dengan wali siswa dari Risma. Ia mengatakan, pihak sekolah sudah membebaskan biaya sekolah Risma dan pembelian seragam juga di gratiskan.

“Jadi persoalannya sudah clear setelah kami meminta klarifikasi dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Memang katanya siswi tersebut sempat datang ke sekolah membawa uang 300 ribu, tapi membayar 200 ribu karena 100 ribunya mau dipakai penebusan ijazah di sekolah asalnya,” ujarnya.

Politisi Partai Bulan Bintang ini juga menjelaskan, persoalan biaya pendidikan SMA/SMK bukan rahasia umum. Sehingga dia mengimbau Kepala Sekolah (Kepsek) membuka secara luas management biaya pendidikan dari masing-masing sekolah.

“Seperti menyebarkan pengumuman jumlah kebutuhan biaya untuk kelengkapan atribut dan pernak pernik. Sehingga harga atribut dengan sekolah lain bisa menjadi pembanding. Sehingga kalau open masyarakat menjadi tahu kalau sekolah di SMK ini biayanya sekian, tapi kalau ini ditutup maka informasi ini semakin liar,” ucapnya.

Baca Juga :  Selama 7 Hari, 120 Desa di Bangkalan Gelar Pemilihan P2KD

Kemudian pihaknya meminta semua sekolah untuk mengkroscek ulang dan memvalidasi siswa baru yang mengalami nasib sama seperti Risma. 

“Barusan sama Kepsek SMK 1 disampaikan sekitar 20% yang mengalami serupa. Saya minta itu dikroscek ulang dan divalidasi, nanti seberapa parah kondisinya, nanti kami bisa bantu mereka melalui koordinasi ke Dinas terkait,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK 1 Bangkalan, Qurratuaini menyampaikan, hanya ada miskomunikasi antara petugas koperasi dan calon siswi yang mendaftar di SMK 1 Bangkalan.

Menurutnya, pembiayaan sebesar Rp. 1.490.000 itu diluar program Tistas. Sehingga siswa siswi yang mendaftar tidak memenuhi syarat penerima program TisTas harus melunasi biaya tersebut.

“Barusan kami sudah sampaikan fakta yang sebenarnya kepada Pak Mathur bahwa ini hanya miskomunikasi antara petugas dengan siswi,” ucapnya.

Menurutnya, siswi baru yang bernama Risma sudah diberikan kebebasan biaya oleh pihak sekolah. 

“Bahkan kemarin sudah kami antarkan seragam kerumah Risma dan persoalan yang miskomunikasi ini sudah clear,” pungkasnya.

Berita Terkait

Nasabah BRI Bangkalan Disuguhi Pembinaan Taat Hukum
Ra Mahfud Apresiasi Harmonisasi Polres Sampang
Pasang 36 CCTV, Perketat Pengawasan dan Keamanan
Polres Bangkalan Komitmen Layani Masyarakat
Kapolres Sampang: ‘Polri Untuk Masyarakat’
Rajut Komunikasi – Perkuat Sinergi Dengan Pemerintah Daerah
Lapas Narkotika Pamekasan Tambah Energi Baru
Manfaat Layanan Tambahan BPJS Ketenagakerjaan

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 09:12 WIB

Nasabah BRI Bangkalan Disuguhi Pembinaan Taat Hukum

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:50 WIB

Ra Mahfud Apresiasi Harmonisasi Polres Sampang

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:48 WIB

Pasang 36 CCTV, Perketat Pengawasan dan Keamanan

Selasa, 1 Juli 2025 - 20:34 WIB

Polres Bangkalan Komitmen Layani Masyarakat

Selasa, 1 Juli 2025 - 18:30 WIB

Kapolres Sampang: ‘Polri Untuk Masyarakat’

Berita Terbaru

Caption: Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, menyerahkan santunan jaminan sosial kepada keluarga PMI dari BPJS Ketenagakerjaan, (foto istimewa).

Nasional

PMI di Korsel Meninggal Saat Kerja, Pemerintah Beri Bantuan

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:23 WIB

Caption: pihak Kejaksaan saat memberikan pembinaan taat hukum kepada nasabah dan Relationship Manager BRI Cabang Bangkalan.

Daerah

Nasabah BRI Bangkalan Disuguhi Pembinaan Taat Hukum

Jumat, 4 Jul 2025 - 09:12 WIB

Caption: Pramudya Iriawan Buntoro, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan yang baru. (foto istimewa).

Nasional

Pramudya Jabat Dirut BPJS Ketenagakerjaan

Jumat, 4 Jul 2025 - 07:39 WIB

Caption: pihak keluarga menunjukkan lokasi ditemukannya korban dalam kondisi gantung diri didalam kandang sapi, (sumber foto: Polsek Palengaan).

Peristiwa

Pemuda Asal Sampang Tewas Gantung Diri

Kamis, 3 Jul 2025 - 19:33 WIB

Caption: inisial ZA, tersangka penganiayaan kurir JNT yang viral tampak memakai baju tahanan Polres Pamekasan, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Penganiaya Kurir JNT Viral, Ternyata PNS Sampang

Kamis, 3 Jul 2025 - 13:25 WIB