Sampang || Rega Media News
Dibangunnya wisata hutan mangrove yang terletak di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diapresiasi aktivis setempat.
Namun, pembangunan wisata yang identik dengan hutan dipinggir laut yang dibangun pada tahun 2020 tersebut saat ini dihentikan, lantaran terkendala anggaran.
Tak hanya itu, pihak pengelola pembangunan wisata mangrove juga menyayangkan atas refocusing anggaran Dana Desa (DD) selama pandemi Covid-19.
Karena dalam pengakuannya, dana pembangunan wisata mangrove tersebut bersumber dari DD lima desa setempat, yang nantinya akan menjadi BUMDes bersama.
“Wisata mangrove ini letaknya strategis dan bangus. Akan tetapi, akses jalannya tidak mendukung,” ujar Abdul Hamid salah satu aktivis mahasiswa setempat, dikutip dari salah satu media, Kamis (02/09/21).
Selain pembangunan wisata, kata Hamid, masyarakat Desa Marparan juga berharap dibangunnya akses jalan atau jembatan penghubung dan operasional pelabuhan hingga tengah malam.
“Hal itu supaya masyarakat yang bepergian tengah malam bisa pulang ke Desa Marparan, sehingga tidak bermalam di desa tetangga,” ungkap Hamid kepada awak media.
Selain itu, imbuh Hamid, aktivitas masyarakat diluar tidak tergesa-gesa menjelang sore hari, karena disaat itu aktivitas di pelabuhan berhenti.
“Jadi, apabila akses jalan telah mendukung dan operasional pelabuhan memadai, masyarakat Desa Marparan yang beraktivitas diluar desa dapat beraktivitas dengan tenang,” pungkasnya.