Polres Sampang Rekonstruksi Pembunuhan Bocah Pulau Mandangin

Caption: Kasat Reskrim Polres Sampang (AKP Irwan Nugraha), diwawancara awak media usai gelar rekonstruksi kasus pembunuhan bocah Pulau Mandangin.

Sampang || Rega Media News

Suasana duka masih menyelimuti keluarga NH (7 th), bocah perempuan asal Pulau Mandangin, Sampang, Madura, Jawa Timur, yang tewas ditangan remaja inisial AM (14 th).

Peristiwa penganiyaan oleh tersangka AM yang berujung merenggut nyawa NH tersebut, terjadi sehari sebelum hari raya Idul Adha, tepatnya pada Sabtu (09/07/2022) siang.

Tragisnya, jasad NH ditemukan didalam selokan air (got) dibelakang salah satu rumah warga (ibu tiri tersangka), dengan kondisi luka-luka, tubuh korban dalam keadaan terikat tali dan tertumpuk batu bata.

Sehari setelah kejadian, warga Pulau Mandangin dan pihak kepolisianpun berhasil menemukan jasad korban dan segera mengamankan tersangka (AM), ke Mako Polres Sampang, Minggu (10/07) siang.

Tepat, pada Rabu (13/07) siang, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sampang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan pada bocah perempuan Pulau Mandangin oleh tersangka AM, bermotif ingin memiliki perhiasan yang dipakai korban.

“Gelar rekonstruksi kasus pembunuhan bocah Pulau Mandangin ini, diperankan langsung oleh tersangka (AM) dan sejumlah saksi-saki,” ucap Kanit PPA Satreskrim Polres Sampang, Aiptu Reza Purnomo.

Kanit PPA yang akrab disapa Pak Pur ini juga mengungkapkan, ada beberapa adegan yang dilakukan tersangka, saat melakukan penganiayaannya hingga korban meninggal dunia.

“Ada 26 adegan dalam kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka (AM), diantaranya mengikat korban dengan tali, lalu memukulnya dengan batu bata tepat dibagian kepala,” ujar Pak Pur.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha menambahkan, dalam gelar rekonstruksi kali ini dilakukan langsung Unit PPA Satreskrim, serta diperankan langsung oleh tersangka (AM).

“Saat rekonstruksi itu sudah jelas, bagaimana cara tersangka melalukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia. Dalam kasus pembunuhan ini hanya ada satu tersangka, yakni inisial AM,” terangnya.

Irwan mengungkapkan, sebelumnya saat pihaknya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tersangka sudah diamankan warga Pulau Mandangin dan tersangka nyaris menjadi amukan warga setempat.

“Dalam peristiwa pembunuhan ini, tersangka (AM) dijerat Pasal 340 Subs 338 KUHP, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun atau seumur hidup,” pungkas Irwan kepada awak media.