Polres Gorut Dinilai Lambat Tangani Kasus Pencabulan

- Jurnalis

Sabtu, 3 September 2022 - 13:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: keluarga korban pencabulan saat unjuk rasa didepan Mako Polres Gorontalo Utara.

Caption: keluarga korban pencabulan saat unjuk rasa didepan Mako Polres Gorontalo Utara.

Gorontalo Utara || Rega Media News

Penanganan kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur, yang terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), kembali dinilai lambat dan dikeluhkan oleh Tim kuasa hukum korban dan keluarganya.

Kali ini, yang dinilai lambat adalah penanganan kasus pencabulan terhadap anak berumur 14 tahun, yang terjadi di Desa Huidu Melito, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorut, yang diduga dilakukan oleh 7 orang pelaku pada beberapa bulan yang lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu pun, berujung dengan keluarga korban bersama Tim kuasa hukum korban, beramai-ramai mendatangi Polres Gorut melakukan aksi unjuk rasa (Unras), mendesak kasus pencabulan tersebut segera dituntaskan, dan para pelaku segera dilakukan penahanan.

Dari pantauan awak media ini, setelah berkumpul di salah satu keluarga korban yang berada di Jalan Trans Sulawesi, Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorut, langsung bergerak menuju halaman kantor Bupati Gorut untuk menyampaikan aspirasi mereka lewat Orator Effendi Dalie dan Ismail Musada.

Di kantor Bupati Gorut, massa aksi diterima oleh Sekertaris Daerah Gorut, Suleman Lakoro, yang dalam pernyataannya mendukung sepenuhnya upaya dari keluarga korban mencari keadilan lewat supremasi hukum, yang kini sedang berproses di Polres Gorut.

Setelah menyampaikan aspirasi mereka di Kantor Bupati Gorut, massa aksi kemudian melanjutkan rute perjalanan mereka ke Polres Gorut, dan melakukan orasi mendesak Polres Gorut segera menahan ketujuh pelaku yang diduga melakukan pencabulan tersebut, serta meminta Kasat Reskrim Polres Gorut dan Kanit PPA Polres Gorut mundur dari jabatannya.

Baca Juga :  Korban Hilang di Danau Limboto Gorontalo, Berhasil Ditemukan Tim SAR

“Pelaku sudah mengakui Pak Waka Polres, tapi sampai dengan hari ini, Kanit PPA Fahmi Onder, tidak mampu untuk menetapkan mereka sebagai tersangka. Konon katanya, bahwa akan dilakukan gelar di Polda Gorontalo, sekarang Pak Onder, Pak Kasat, kami ingin lihat apa hasil dari gelar kemarin di Polda,” ungkap Effendi Dalie dengan lantang dalam orasinya pada aksi unras tersebut, di depan Polres Gorut, Jumat (02/09/2022).

“Untuk itu Pak Kanit, tolong temui kami. Lagi-lagi yang lebih tekhnis adalah Pak Kasat Reskrim dan juga Pak Kanit Fahmi Onder. Saya sudah berapa kali ke ruangannya Pak Fahmi, untuk menyampaikan bahwa segeralah menyelesaikan kasus ini, karena ini menyangkut tentang anak bangsa yang dihancurkan masa depannya, oleh mereka yang hari ini masih bisa tidur nyenyak di dalam rumah,” lanjut Effendi lagi dengan lantang.

Sementara itu, Nurjanah Abdullah, saat melakukan orasi di depan Polres Gorut mengatakan, pihaknya beberapa kali menghubungi penyidik Polres Gorut saat sebelum melakukan aksi Unras, tidak ditanggapi oleh pihak Polres Gorut.

“Nanti kemarin setengah lima, baru ada penyidik yang menelpon kami. Ada apa ini sebenarnya ini Pak? Apakah karena kami ini orang susah? Kami minta perlindungan terhadap anak,” kata Nurjanah dengan histeris, saat Unras di depan Polres Gorut, Jumat (02/09//2022).

Ia kemudian mempertanyakan, tentang penyidik yang datang ke Desa Huidu Melito, dan menginap semalam di rumah Kepala Desa Huidu Melito.

Baca Juga :  Ternyata Motif Pembunuhan Wanita di Mojokerto Karena Hutang 40 Juta

“Kenapa penyidik sampai menginap di Huidu Melito (di rumah Kades Huidu Melito yang merupakan keluarga dari dua pelaku, red), ada apa sebenarnya? Sedangkan pelaku-pelaku mondar mandir di hadapan korban sambil meneriaki, bae-bae mo putus ditengah jalan. Ada apa pelaku pelaku berani mengatakan seperti itu? Ada apa? Berarti mereka dijamin. Ada apa ini sebenarnya? Kami hanya meminta keadilan,” beber Nurjanah dalam orasinya.

Kasat Reskrim Polres Gorut, Ipda I Made Budiantara Putra, dalam keterangannya saat menemui massa aksi mengatakan, pihaknya memang sudah akan menindaklanjuti proses kasus itu. Namun, setelah berkoordinasi dengan Polda Gorontalo, masih ada beberapa hal lagi yang harus dilengkapi oleh pihaknya.

“Yang pertama, mengenai keterangan-keterangan dari para saksi yang masih belum lengkap. Yang kedua, kami masih akan memanggil lagi saksi dan korban, untuk melakukan konfrontir, termasuk juga pakaian dari yang bersangkutan yaitu korban. Jadi kami, masih memenuhi petunjuk dari Polda mengenai perkembangan kasus tersebut,” kata I Made Budiantara, ke hadapan seluruh massa aksi unras, di depan Polres Gorut, Jumat (02/09/2022).

Lebih lanjut ia menambahkan, terkait dengan perkembangan penanganan kasus itu juga ia telah mengirim SP2HP, dan terus berkomunikasi dengan Polda Gorontalo, serta keluarga korban dan kuasa hukumnya.

“Mohon kami diberikan waktu untuk melengkapi, karena seperti yang telah disampaikan tadi, kami ini termasuk Kanit IV bukanlah hakim, bukan yang menentukan. Bukan yang menentukan siapa yang benar siapa yang salah, yang menentukan itu hakim,” tandasnya.

Berita Terkait

Dua Tersangka PETI di Gorontalo Positif Nyabu
Sampang Rawan Pencurian Sepeda Motor
Mau Ditangkap, Maling di Sampang ‘Ngumpet’ Dibawah Ranjang
Resmob Pamekasan Kembali Ciduk Satu Pelaku Penganiayaan
Nyolong !, Pria Pangelen Sampang Berujung Masuk Bui
Kejari Pamekasan Musnahkan 41 BB Pidana Umum
Kasus Pengeroyokan di SPBU Camplong Lamban, Kuasa Hukum Korban: Polisi Jangan Takut !
Kejari Sampang Musnahkan BB 1,4 Kg Narkotika

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 12:20 WIB

Dua Tersangka PETI di Gorontalo Positif Nyabu

Sabtu, 22 November 2025 - 20:41 WIB

Sampang Rawan Pencurian Sepeda Motor

Jumat, 21 November 2025 - 19:39 WIB

Mau Ditangkap, Maling di Sampang ‘Ngumpet’ Dibawah Ranjang

Jumat, 21 November 2025 - 13:59 WIB

Resmob Pamekasan Kembali Ciduk Satu Pelaku Penganiayaan

Kamis, 20 November 2025 - 18:18 WIB

Nyolong !, Pria Pangelen Sampang Berujung Masuk Bui

Berita Terbaru

Caption: mahasiswa terpilih dari berbagai kampus di Jawa Timur, mengikuti apel penerimaan peserta magang di Lapas Narkotika Pamekasan, (dok. foto istimewa).

Daerah

23 Mahasiswa Terpilih di Jatim Dalami Dunia Pemasyarakatan

Senin, 24 Nov 2025 - 23:03 WIB

Caption: petugas yang tergabung dalam Operasi Zebra Semeru 2025, mengecek kelengkapan dokumen dan kelayakan kendaraan, (dok. Polantas Sampang).

Daerah

Operasi Zebra di Sampang, Sisir Kendaraan Tak Layak Jalan

Senin, 24 Nov 2025 - 12:03 WIB

Caption: Satgas BAANAR PC GP Ansor Sumenep pose bersama pihak Diskominfo Sumenep, (dok. foto istimewa).

Daerah

Berkolaborasi Cegah Narkoba dan Judol di Sumenep

Minggu, 23 Nov 2025 - 23:45 WIB