Role Model Kemajuan “Kiai Miliarder Tapi Dermawan” Dorong Mahasiswa UTM Optimis Capai Cita-Cita

- Jurnalis

Kamis, 8 September 2022 - 21:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: M. Mas'ud Adnan (kanan) penulis buku

Caption: M. Mas'ud Adnan (kanan) penulis buku "Kiai Miliarder Tapi Dermawan", Prof. Dr. Kh. Asep Ac. M.Ag. (tengah), moderator H. Ahmad Cholil P.hd.

Bangkalan || Rega Media News

Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (Fisib) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Bedah Buku catatan Jurnalistik M Mas’ud Adnan di lantai 10 Gedung Graha Rektorat, Kamis (08/09/22).

Buku berjudul “Kiai Miliarder Tapi Dermawan” itu mengulas tuntas sosok Kiai Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, M. Ag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kiai Asep adalah seorang ulama dan tokoh muslim Indonesia, namanya mashur lantaran memiliki keilmuan dan kekayaan. Keseimbangan ilmu dan kekayaan itu menjadikan KH Asep berhasil membangun sebuah Pondok Pesantren.

KH Asep pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Majalengka, Mojokerto dan Banyuwangi. Pesantrennya menjadi sorotan karena sering dihadiri tamu besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sehingga tak ayal KH Asep mendapat julukan kiai miliarder tapi dermawan. Tiap hari bersedekah hingga ratusan juta. Bahkan, pada bulan Ramadhan lalu kiai Asep mengeluarkan sedekah dan zakat sekitar Rp 8 miliar.

Guru besar bidang Sosiologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini mengatakan, tujuan utama kegiatan bedah buku itu adalah memotivasi mahasiswa UTM untuk tidak pesimis dengan masa depan.

Masa depan ini menurutnya, tolak ukur perjalanan hidup yang menentukan arah kehidupan setiap insan manusia.

Ia mengatakan, mendapat keberhasilan atau kesuksesan di masa depan sangat mudah, asalkan setiap insan memiliki kualitas keilmuan. Seperti meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlakul karimah.

“Kemudian menyadari tanggungjawab yang semestinya harus dimiliki oleh seorang pelajar. Begitupun sebaliknya, lembaga pendidikan juga harus memiliki amanah, untuk meningkatkan kualitas keilmuan,” ujarnya.

Baca Juga :  Cabup Sampang Aba Idi, Ingatkan Pendukung Tidak Saling Hujat

“Seperti di bidang akademis harus konsisten, diintensifkan penguatan kurikulum maka kecerdasan bisa diasah melalui akademisnya,” ucap kiai Asep.

Ia juga mengatakan, lembaga Pendidikan memiliki tanggungjawab, untuk menjadikan anak didik yang bisa memberi kontribusi positif terhadap Bangsa dan Negara.

Tanggungjawab lembaga pendidikan itu bisa diterapkan, melalui delapan komponen yang harus dibiasakan atau ditekuni oleh pencari ilmu pengetahuan.

Pola yang harus diintensifkan lembaga pendidikan yakni perioritas keimanan. Keimanan adalah power dari perbuatan. Kemudian menerapkan ketakwaan, lalu memupuk Akhlakul Karimah.

Tiga poin ini muara agar bisa menuntaskan muatan keilmuan dan jangkauan keilmuan, agar mencerdaskan akademisi bisa tercapai. Lalu kesehatan, Keterampilan seni dan Kreatifitas. Endingnya pada kesejahteraan.

“Saya minta kepada mahasiswa UTM untuk berita-cita yang tinggi. Kemudian membiasakan dengan keilmuan kompetensi yang di pelajari. Dari mengintensifkan beberapa poin tadi itu pasti akan melahirkan kekuatan. Karena dengan kekuatan maka akan keluar semangat untuk menggapai sebuah impian,” pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fisib UTM, Surokim Abdussalam menuturkan, mendatangkan seorang tokoh muslim Indonesia seperti KH Asep sebagai rule model bagi Universitas Trunojoyo Madura.

Terutama dalam bidang inspirasi pendidikan. Pihaknya melihat apa yang sudah dilakukan oleh KH. Asep adalah fenomenal. Dalam tempo sebelas tahun lembaga pendidikan Amanatul Himmah bisa sedemikian pesat dan maju.

“Saya berkeinginan mendengar berbagi pengalaman secara langsung dari KH Asep kepada Civitas akademika Fisib, mulai dari pimpinan, mahasiswa dan Dosen, agar langkah-langkah KH Asep yang mengantarkan pada keberhasilan menjadi referensi,” tuturnya.

Baca Juga :  Gelar RAT, Korem 133/NW Optimalkan SHU Demi Kesejahteraan Anggota Koperasi Kartika

Pemikiran KH Asep menurutnya, kata Surokim, pantas dijadikan sebagai bahan inspirasi. Sebab, faktanya Fisib sudah berdiri sudah 14 tahun dan perkembangannya masih belum maksimal.

Sementara lembaga pendidikan milik KH Asep baru 11 tahun, tapi sudah bersaing secara internasional.

“Tapi saya tidak mau membandingkan hanya saja sebagai inspirasi itu perlu, agar melakukan langkah-langkah keilmuan dan manajerial keilmuan dari KH Asep bisa jadi referensi,” tuturnya.

Oleh sebab itu, lembaga pendidikan milik KH Asep menurutnya tidak hanya mempertemukan Civitas akademika UTM, akan tetapi hal ini bagian dari menguatkan tekad bahwa UTM ini juga mampu lebih maju, sehingga perlu bergandengan tangan.

“Selain inspirasi itu, pemikiran KH Asep ini menjadi dorongan, energi dan rule model bagaimana Fisib UTM lebih baik dan maju lagi kedepannya,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, M Mas’ud Adnan penulis catatan Jurnalistik “Kiai Miliarder Tapi Dermawan” mengatakan, motivasi awal yang mendorong dirinya mencatat perjalanan hidup KH Asep adalah tentang ilmu pengetahuan.

“Tak semua orang kutu buku. Tapi semua orang butuh ilmu dan informasi,” pungkasnya.

Itulah pemikiran yang mendorong pemikiran M Mas’ud Adnan menyajikan tulisan perjalanan dan perjuangan Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, M. Ag.

Dalam bentuk catatan jurnalistiknya, M Mas’ud, membiarkan tulisannya mengalir apa adanya, agar setting waktu, tempat, suasana, dan situasi aktivitas kiai asep di berbagai daerah, bahkan luar negeri tersaji secara hidup dan utuh.

Berita Terkait

Taufikurrachman Resmi Jabat Pj Sekda Pamekasan
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Perkuat PLKK
Mahmud Lanjutkan Estafet Kepemimpinan PWI Bangkalan
Pemkab Bangkalan – UTM Jalin MoU Beasiswa dan Pascasarjana
Jalin Silaturahmi, Kepala ULP PLN Ketapang Sampaikan Permintaan Maaf Atas Gangguan Yang Terjadi
GMNI Pamekasan Desak Kejari Berantas Budaya Korupsi
Revitalisasi Alun-Alun Perkuat Identitas Bangkalan
Listrik Padam Berhari-Hari, Warga Gunung Rancak Keluhkan Layanan PLN

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 14:53 WIB

Taufikurrachman Resmi Jabat Pj Sekda Pamekasan

Kamis, 11 Desember 2025 - 08:39 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Perkuat PLKK

Rabu, 10 Desember 2025 - 21:10 WIB

Mahmud Lanjutkan Estafet Kepemimpinan PWI Bangkalan

Rabu, 10 Desember 2025 - 16:39 WIB

Pemkab Bangkalan – UTM Jalin MoU Beasiswa dan Pascasarjana

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:29 WIB

Jalin Silaturahmi, Kepala ULP PLN Ketapang Sampaikan Permintaan Maaf Atas Gangguan Yang Terjadi

Berita Terbaru

Caption: serah terima surat keputusan kepada Pj Sekda Pamekasan Taufikurrachman oleh Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman, (dok. Kurdi, Rega Media).

Daerah

Taufikurrachman Resmi Jabat Pj Sekda Pamekasan

Kamis, 11 Des 2025 - 14:53 WIB

Caption: penandatanganan perjanjian kerjasama PLKK Kabupaten Sampang tahun 2026 oleh Plt Direktur RDUD dr.Mohammad Zyn, (dok. BPJS Ketenagakerjaan).

Daerah

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Perkuat PLKK

Kamis, 11 Des 2025 - 08:39 WIB

Caption: Wakil Ketua PWI Jatim Mahmud Suhermono, serahkan bendera pataka PWI Bangkalan kepada Mahmud Ismail, (dok. foto istimewa).

Daerah

Mahmud Lanjutkan Estafet Kepemimpinan PWI Bangkalan

Rabu, 10 Des 2025 - 21:10 WIB

Caption: Hendra juru bicara 'Pemuda Melek Hukum dan Mencari Keadilan', ditemui awak media usai antar surat rencana audiensi ke Polres Sampang, (dok. Harry, Rega Media).

Hukum&Kriminal

‘Pemuda Melek Hukum’ Soroti Penegakan Hukum di Polres Sampang

Rabu, 10 Des 2025 - 18:41 WIB