Bangkalan || Rega Media News
Satuan Tugas (Satgas) Sahabat Trunojoyo Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menggelar Open Rekrutmen dan Pelatihan Training Of Trainer (TOT) terhadap tim kader penggerak Satgas Sahabat Trunojoyo.
Kegiatan Training Of Trainer tim kader penggerak tersebut, sebagai bekal Sahabat Trunojoyo dalam melakukan penanganan, pencegahan pelecehan seksual, tindakan diskriminasi dan transparansi nilai akademik di lingkungan kampus UTM.
Hal itu disampaikan Ketua Satgas Sahabat Trunojoyo, Sumriyah. Menurutnya, tugas dan fungsi satgas Sahabat Trunojoyo mengacu pada peraturan rektor secara resmi membuka tiga pengaduan dari mahasiswa.
Oleh sebab itu, guna meningkatkan kualitas tim penggerak sahabat trunojoyo dalam menjalankan fungsinya, maka Satgas secara terbuka membuka pendaftaran anggota baru.
“Peserta yang mendaftar anggota harus mengikuti tahapan atau proses seleksi, seperti tes wawancara dan kemudian peserta yang lolos diwajibkan mengikuti TOT,” ujarnya, Minggu (02/10/22) kemarin.
“Anggota satgas ini sebanyak 30 orang, terdiri beberapa unsur mahasiswa dari 7 fakultas. Memang tujuannya, para kader penggerak diharapkan bisa mengakomodir dan mensosialisasikan keberadaan satgas Sahabat Trunojoyo,” tuturnya.
Dosen Fukultas Ilmu Hukum itu menambahkan, kegiatan TOT ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 1 s/d 2 Oktober 2022. Dalam kegiatannya, satgas Trunojoyo memberikan 10 materi salah satunya dari Tim Medisku Surabaya yang membahas kesehatan produksi.
“Materi lainnya yakni aspek hukum pidana terhadap pelecehan dan kekerasan seksual, Indonesia dan pluralisme, budaya dan agama, pembinaan peer konselor dan mental health, isu kekerasan gender dan kemanusiaan, komunikasi efektif untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan seksual,” terang Sumriyah.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi peraturan Rektor tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dilingkungan UTM. Kemudian, tentang transparansi penilaian akademik dan terakhir anti diskriminasi di lingkungan UTM.
Sumriyah berharap, dengan adanya TOT kader penggerak tersebut, semua anggota Sahabat Trunojoyo dan mahasiswa UTM memahami fungsi sebagai sahabat sebaya, sehingga bisa membantu korban yang mengalami kekerasan seksual maupun diskriminasi di lingkungan kampus.
“Lebih lebih diluar kampus UTM. Jadi, kita ada upaya prefentif pencegahan dan penanggulangan, semisal terjadi tindakan kekerasan bagaimana?, dan pendampingan terhadap korban bagaimana?. Kami juga sedang menyusun peraturan rektor tentang pendampingan korban. Sekarang sudah kita sampaikan di meja rektor, hanya saja masih ada beberapa yang harus kita kaji ulang,” pungkasnya.