Daerah  

Gubernur Jatim Turba Ke Pesantren Di Sampang Yang Terdampak Banjir

Caption: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat diwawancara awak media, (dok. Harry Regamedianews).

Sampang,- Satu hari pasca banjir melanda sejumlah wilayah Kabupaten Sampang mulai surut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun ke bawah (turba), mengunjungi pondok pesantren terdampak banjir.

Banjir yang merendam sejumlah desa dan wilayah Sampang kota, pada Minggu (01/01/2023) kemarin, membuat aktivitas masyarakat lumpuh total, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun pesantren.

Seperti aktivitas belajar mengajar di Pondok Pesantren As-Syirojiyah, kampung Kajuk, dan Pondok Pesantren At-Taroqqi, Karongan, Desa Tanggumong, Kecamatan/Kabupaten Sampang.

Pantauan regamedianews.com, kunjungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ke pesantren tersebut, untuk melihat situasi dan kondisi pesantren terdampak banjir, Senin (02/01/2022) siang.

Kedatangan Khofifah ke pondok pesantren tidak sendirian, melainkan bersama Bupati dan Wakil Bupati Sampang, serta forkopimda dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, kedatangannya ke pondok pesantren di Sampang, ingin memantau kondisi pesantren, sesuai petunjuk kepala daerah.

“Kita ingin bersilaturahmi di titik-titik lokasi pesantren yang terdampak banjir kemarin,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.

Khofifah juga mengatakan, saat ini ditengah Hidrometeorologi, fenomena alam yang membuat intensitas hujan sangat tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.

“Jadi hidrometeorologi menjadi antisipasi kita bersama secara kolektif, karena termasuk di dalamnya kiriman air, artinya tidak semata-mata hujan di satu lokasi, tapi juga ada kiriman air dari hulu,” ungkapnya.

Namun kendati demikian, kata Khofifah, terjadinya banjir di Kabupaten Sampang, Pemprov Jatim tidak hanya melakukan pengerukan sungai Kemuning, namun juga pembangunan plengsengan.

“Untuk mengatasi banjir ini memang harus dibuka kanal, karena terdapat dua arus pertemuan jalur air, seperti halnya di Jakarta, kanal banjir kanal timur,” pungkas Khofifah.