Sampang,- Warganet kembali dibuat heboh dengan viralnya video mobil warna putih, nyaris menyeruduk Mako Koramil 0828/08 Sokobanah, Sampang, Madura, Jawa Timur, akibat aksi tembak menembak.
Dalam video viralnya di media sosial Tiktok, menyebutkan jika mobil New Avanza mengalami kecelakaan karena aksi tembak menembak. Usut diusut, ternyata video tersebut tidak benar / hoax.
Menyikapi video viral, Kapolres Sampang AKBP Siswantoro, melalui Kapolsek Sokobanah Iptu Ivan Danara Oktavian membenarkan, kecelakaan mobil didepan Mako Koramil 0828/08 Sokobanah.
“Namun, kecelakaan itu bukan akibat tembak menembak, melainkan kecelakaan tunggal, karena pengemudi menghindari kucing saat hendak mendahului kendaraan lain,” ujar Ivan, Selasa (02/05) malam.
Pria lulusan Akpol ini mengungkapkan, mobil warna putih merk New Avanza Veloz bernopol M 1660 HD itu, dikendarai Abd Rahman, warga Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan.
“Kejadian kecelakaan tunggal tersebut terjadi, pada Senin (01/05) pagi dini hari, sekira pukul 01:00 wib. Mobil itu berpenumpang 6 orang, tidak ada korban jiwa, hanya mengalami luka ringan,” ungkap Ivan.
Akibat kecelakaan tunggalnya, imbuh Ivan, sejumlah penumpang dan sopir yang mengalami luka ringan dilarikan ke Puskesmas Batulenger Sokobanah.
“Jadi, video viral di Tiktok mobil mengalami laka, akibat tembak menembak itu hoax (tidak benar). Pengemudi mobil tersebut banting setir, karena menghindari kucing,” tandas Ivan.
Akibat menghindar, ujar polisi berpangkat dua balok emas dipundaknya, mobil yang dikendarai Abd Rahman menabrak tiang di bahu jalan sebelah kanan, tepat didepan Mako Koramil Sokobanah.
“Setelah tau kejadian itu, anggota kami langsung ke TKP, mengidentifikasi korban dan membawanya ke Puskesmas setempat, serta mengamankan barang bukti,” pungkas Ivan.
Hal senada juga ditegaskan Danramil 0828/08 Sokobanah Lettu Inf Marlan, mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal, karena menghindari kucing, saat hendak mendahului kendaraan lain.
“Bukan karena aksi tembak menembak. Kami menghimbau kepada masyarakat, tidak mudah percaya terhadap video tidak jelas kebenarannya, karena akan menimbulkan situasi kurang kondusif,” tegasnya.