Bengkalis-, Fadhillah (42) mantan ketua KPU Bengkalis resmi ditahan sejak setelah ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana Hibah Pilkada serentak tahun 2020 lalu.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Bengkalis AKBP Bimo pada Rabu (2/7/23)
“Telah dilakukan penetapan tersangka dan penahanan terkait tindak pidana korupsi atas nama Fadhillah”,ujarnya
Bimo mengatakan bahwa Fadhilah merupakan eks Ketua KPU Bengkalis, yang terseret dugaan kasus dana hibah Pilkada serentak senilai 40 milliar pada Pilkada serentak 2020 lalu.
“Hasil perhitungan kerugian negara sekitar Rp 4,5 miliar lebih atau Rp 4.592.107.767. Penahanan terhadap tersangka dilakukan pada Senin (31/7) kemarin,” jelasnya
Menurut Bimo kasus terjadi tahun 2020 lalu saat Pemkab Bengkalis ada Pilkada Serentak untuk periode 2021-2024. Untuk mendukung pelaksanaan dikucurkan dana hibah kepada KPU Rp 40 miliar.
Dari total anggaran dana hibah tersebut KPU Bengkalis menggunakan anggaran sejumlah Rp 35.590.438.121. Penggunaan itu sesuai dengan Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung (SP2HL) tertanggal 03 Agustus 2021
Berdasarkan data itu, sehingga memiliki sisa lebih perhitungan anggaran atau SILPA sebesar Rp 4.409.491.879. Dana itu l dikembalikan ke kas Pemkab Bengkalis tanggal 04 Agustus 2021 melalui Bank BNI pada tanggal 26 April 2021.
“berdasarkan laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara oleh pihak Inspektorat KPU RI Nomor : LAP-229/ K/ 10/ 200 tanggal 03 November 2022 didapati nilai kerugian negara sebesar Rp 4.592.107.767,” kata Bimo.
Kemudian Polres Bengkalis menemukan adanya beberapa perbuatan yang diduga melawan hukum Menyebabkan timbulnya kerugian negara
“Pihak sekretariat KPU Bengkalis diketahui tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya selaku pengelola keuangan. Sehingga menyebabkan timbulnya kerugian keuangan negara berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat KPU RI”,jelasnya
Selain Fadhillah sebelumnya pihak kepolisian juga telah menetapkan 4 tersangka yakni PH, HR dan MS.