Gorontalo,- Kapolres Gorontalo Utara (Gorut), AKBP. Andik Gunawan mengungkapkan, sumpah pemuda merupakan komitmen kebangsaan dari seluruh elemen pemuda di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Andik, saat bertindak sebagai Inspektur dalam upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 95 Tahun 2023, di Lapangan Upacara Mapolres Gorut, Sabtu (28/10/2023).
Menurut Andik, Sumpah Pemuda adalah komitmen yang lahir dari semangat gotong royong dan jiwa patriotisme pemuda, serta wujud dari penyatuan visi berbangsa dan bernegara, yang diwujudkan dalam pembacaan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober Tahun 1982 silam.
“Dimana semua elemen pemuda saat itu, bersama-sama mengucapkan ikrar sumpah mereka, sebagai Bangsa Indonesia yang bertumpah darah satu yakni tanah air Indonesia, berbangsa satu yakni Bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia,” tutur Andik.
Mantan Wakapolres Kediri ini menjelaskan, peringatan HSP kali ini yang mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia”, dengan branding logo HSP ke-95, bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan warna warni, menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya. Heterogenitas tersebut, sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.
“Generasi muda Indonesia hari ini, telah seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama. Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif, bahwa sekarang para pemuda pemudi mendapatkan tempat terhormat didalam pembangunan nasional,” jelas Andik.
Lebih lanjut Andik menjelaskan, posisi Indonesia saat ini memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya.
“Tetapi semua itu, bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju, dan menciptakan masyarakat adil dan makmur,” jelas Andil lagi.
Di sisi lain terang Andik, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat, membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi.
“Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi. Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan secara optimal mengimbangi percepatan masif? Perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan,” terang Andik.
Pada intinya kata Andik, penguasaan oleh pemuda terhadap teknologi dan informasi, serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi. Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang, agar pembangunan dapat berlari lebih cepat.
“Strategi paling ampuh adalah, dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. Karena kerja kolaboratif ini, sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dan juga sesuai dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan,” kata Andik.
Imbuh Andik, agar implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), maka pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, harus dicanangkan kebulatan tekad semua stakeholder, baik Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Kota, Organisasi Kepemudaan, Komunitas serta elemen-elemen lain.
“Marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini, sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri. Semoga Tuhan yang Maha Esa, senantiasa memberikan kekuatan kepada kita,” pungkasnya.