Bangkalan,- Ratusan santri Pondok Pesantren At Ta’awun Sabilus Sholilihan, Socah, Bangkalan, Madura, mengikuti sosialisasi 4 pilar kebangsaan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah.
Kegiatan sosialisasi tersebut, digelar Said Abdullah Institute Madura, Kamis (25/01/2024) kemarin.
Ketua Said Abdullah Institute Madura, Dr. Safi’ menyampaikan, kegiatan rutin program MPR itu dalam rangka membumikan konstitusi empat pilar kebangsaan.
“Yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Safi’ mengungkapkan, melalui upaya membumikan 4 pilar kebangsaan secara berkelanjutan ini, diharapkan bisa menambah nasionalisme.
“Selain itu, juga menambah kecintaan dan kesadaran kepada seluruh generasi muda, khususnya santri serta masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Menurut Safi’, pentingnya sikap nasionalisme, memiliki makna dalam mengedepankan kepentingan nasional, dibanding dengan kepentingan pribadi.
“Dengan kesadaran nasionalisme, bisa menutup pintu masuk ideologi yang bertentangan dengan pancasila, maupun ideologi yang akan merongrong kesatuan dan persatuan Republik Indonesia,” tuturnya.
Dengan kegiatan sosilaisasi 4 pilar, diharapkan akan melahirkan semangat baru, untuk melaksanakan kewajiban secara penuh, dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam bentuk implementasi kebijakan.
“Khususnya sila ke-5, tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Safi’.
Saat ini kekayaan Indonesia hanya berputar di sekitar 20 sampai 30 persen orang Indonesia.
“Diharapkan dengan sosialisasi 4 pilar, bisa menambah pentingnya semangat nasionalisme, agar bisa mewujudkan ekonomi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes At Ta’awun KH. Muhammad Mansur menyampaikan, terima kasih terhadap Said Abdullah Institue Bangkalan, yang telah menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan.
Menurutnya, ada tujuan khusus dengan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digelar di pondok pesantrennya.
“Salah satunya, akan menjadi motivasi tersendiri bagi santri untuk lebih mendalami wawasan kebangsaan,” tandasnya.
Hal itu, kata kiai Mansur, agar bisa memahami dan mempraktekan dari apa yang sudah diketahui, sebagai penyempurna dari yang dipelajari di sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
“Diharapkan kegiatan sosialisasi ini bisa memotivasi, dan mendorong para santri meningkatkan nasionalisme kecintaan terhadap negeri,” pungkasnya.