Bangkalan,- BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mencatatkan adanya pertumbuhan positif dari jumlah peserta aktif sepanjang tahun 2023. Perusahaan pelat merah tersebut, sudah meracik strategi untuk mencapai target di tahun 2024.
BPJamsostek mencatat jumlah tenaga kerja aktif di tahun 2023, mengalami pertumbuhan 15,89% year on year (YoY) menjadi 41,46 juta, atau mengalami bertambah sekitar 5,60 juta peserta aktif, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 35,86 juta.
Di tahun 2024 ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan jumlah peserta aktif bakal bertambah 12,40 juta atau menjadi 53,86 juta peserta aktif.
Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan mengatakan, tahun ini pihaknya tetap fokus meningkatkan kepesertaan di sektor pekerja informal serta usaha skala kecil dan mikro lewat strategi retensi, intensifikasi dan ekstensifikasi.
“Strategi tersebut difokuskan pada lima ekosistem yaitu desa, pasar, e-commerce dan UKM serta pekerja rentan,” ujarnya.
Mengacu pada peta jalan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, pada 2023 BP Jamsostek menargetkan dana kelolaan sebesar Rp 695,29 triliun yang mencakup 43,92 juta pekerja.
“Nilai tersebut naik 10,76% YoY, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 627,69 triliun dengan 35,93 juta pekerja,” jelasnya.
Sementara itu, di tahun 2024 ini BP Jamsostek membidik dana kelolaan tembus di angka Rp 781,77 triliun dengan target 53,52 juta pekerja.
Hal itu disambut dengan baik Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madura, Indriyatno. Menurutnya, pihaknya menyambut baik atas kenaikan tren positif yang ditorehkan BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami BPJS Ketenagakerjaan wilayah Madura, akan memaksimalkan jangkuan terhadap pada pekerjan baik formal maupun internal. Dengan memberikan perlindungan sosial terhadap masyarakat tentu ini adalah tugas BPJS hadir untuk melindungi masyarakat,” pungkasnya.