Ragam  

Telisik Potensi Desa Dibalik Perahu Peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan

Caption: perwakilan kelompok KKN-01 berjabat tangan dengan Perangkat Desa Telaga Biru, (dok. regamedianews).

Bangkalan,- Wisata religi Perahu Sarimuna yang terletak di Desa Telaga Biru, Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur, menjadi perhatian mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura.

Hal tersebut terlihat, saat para mahasiswa melaksanakan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN-01), dengan menelisik potensi desa yang ada di wilayah setempat.

Salah satunya tentang Perahu Sarimuna, yaitu perahu peninggalan Syaikhona Kholil yang dipercayai dan diyakini masyarakat memiliki beberapa keajaiban.

Muafa salah satu juru kunci wisata religi itu menjelaskan, nama perahu Sarimuna diambil dari nama istri Syaikhona Kholil, yakni Nyai Hj. Siti Aminah.

“Nama tersebut disematkan ke perahu itu oleh beliau,” ujarnya, saat menghadiri acara kelompok KKN-01, di Balai Desa Telaga Biru, Bangkalan, Minggu (28/07/24).

Sementara, Dhanil Hukamak mewakili KKN-01 menyampaikan, kelompoknya mempunyai harapan besar untuk pengembangan potensi Desa Telaga Biru.

“Salah satunya yang kita jumpai Perahu Sarimuna, yakni perahu peninggalan Syaikhona Kholil,” tandasnya.

Menurutnya, rencana pengembangan yang dapat diimplementasikan, dengan pengembalian nilai value Perahu Sarimuna ke masa lampau (dua abad).

“Hal ini berfokus pada pengembalian nilai waktu, didasari pada hasil survei dari nilai kuno perahu yang tidak tampak,” ungkapnya.

Sehingga, jelas Dhanil, bagi orang yang tidak tahu sejarah Perahu Sarimuna, tidak akan percaya bahwa itu perahu peninggalan Syaikhona Kholil.

“Kami juga melakukan kajian berdasarkan bidang yang ada di kelompok KKN, diantaranya bidang ekonomi, pertanian, perikanan, kelautan, sosial budaya, dan bidang teknologi,” jelasnya.

Sementara itu, Sintia Lestari menambahkan, pengembangan potensi wisata religi Sarimuna di Desa Telaga Biru memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor.

“Baik dari sektor ekonomi, pertanian, kelautan, perikanan, sosial budaya, maupun teknologi,” terangnya.

Menurutnya, rencana pengembangan museum religi Syaikhona Kholil sebagai salah satu upaya konkrit, dalam memaksimalkan potensi tersebut.

Maka, pembangunan museum religi itu diharapkan dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan religi.

“Museum ini dapat menampilkan koleksi benda bersejarah, seperti foto dan dokumen yang berkaitan dengan kehidupan, serta perjuangan Syaikhona Kholil,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Herman Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Telaga Biru mengungkapkan, dirinya tidak menyangka hasil jurnal bisa dijelaskan detail.

“Kami bersama warga yang lain sangat berterima kasih kepada teman-teman kelompok KKN-01 mahasiswa UTM,” ucapnya.

Untuk diketahui, acara pemaparan yang dilaksanakan di balai desa setempat, dihadiri kepala desa, ketua karang taruna, ketua BPD dan tokoh masyarakat.