Almamater Pesantren Dicatut, Alumni Ponpes Miftahul Panyepen Pamekasan Meradang

Caption: capture foto dari cuplikan video deklarasi yang sempat beredar, (dok. regamedianews).

SAMPANG,- Beredar video terbaru pernyataan sikap yang mengatasnamakan dukungan beberapa alumni, terhadap salah satu pasangan calon pada Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Sampang.

Video tersebut, mendapatkan reaksi dari kalangan alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen Pamekasan, terutama yang berada di wilayah Kabupaten Sampang.

Pasalnya, dalam deklarasi video yang berdurasi 1:30 menit, menyebutkan dengan jelas tentang adanya dukungan yang membawa almamater Pondok Pesantren ternama di pulau Madura itu, dengan menyebutkan koordinator alumni pondok pesantren Miftahul Ulum Panyepen Pamekasan.

Beredarnya video memicu reaksi dari beberapa alumni yang ada, karena sebelumnya telah disampaikan fatwa oleh pengasuh pondok pesantren tersebut, dengan tegas menyatakan netral tidak memberikan dukungan secara spesifik kepada siapapun, dalam Pilkada yang akan digelar mendatang.

Fathorrohman salah satu alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen sangat menyayangkan, adanya pencatutan tersebut, dirinya menilai pencatutan tersebut sangatlah tidak beradab.

“Ini sangat tidak beretika padahal pengasuh sudah menyatakan sikap netral, bahkan diperkuat melalui surat edaran pengurus pusat Ikbas bernomor 500/A.1.2/MPP/IKBAS-PPMU/V/VIII/2024 tertanggal 19 Agustus 2024,” jelasnya, Selasa (29/10/24).

Fathorrohman menjelaskan, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen telah berfatwa tentang netralitas dan himbauan, agar tidak membawa nama nama pondok pesantren Miftahul Ulum Panyepen dalam Pilkada mendatang.

“Jangankan di Sampang, di Pamekasan pun beliau (pengasuh, red) dengan tegas menyatakan netralitasnya,” tuturnya.

Tak hanya itu, menurut Fathorrohman, setelah mencoba diamati tidak ada satupun dalam video tersebut ada dari alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen.

Untuk itu, dirinya berharap siapapun yang menjadi inisiator dalam pencatutan nama almamaternya tersebut, agar segera memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.

“Segera klarifikasi kenapa bisa demikian, agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas deklarasi yang ditengarai mencatut nama besar Ponpes Miftahul Ulum Panyepen.