Kasus Penganiayaan di Robatal, Polres Sampang Akan Panggil Terlapor

Caption: korban (S) menunjukkan lebam diwajah akibat peristiwa penganiyaan yang dialaminya, (dok. regamedianews).

SAMPANG,- Kasus dugaan penganiyaan dan pengeroyokan serta pencemaran nama baik yang menimpa S (32) warga Gunung Rancak, Robatal, Sampang, Jawa Timur, bergulir di meja kepolisian.

Pasca korban melapor ke Polres setempat pada Minggu (03/11/24) malam, polisi langsung menerima laporan tersebut dengan melakukan registrasi dan memberikan tanda bukti lapor.

Terbaru, Polres Sampang saat dikonfirmasi melalui Kasi Humas Ipda Dedy Dely Rasidie mengatakan, pihaknya telah menjadwalkan untuk melakukan pemanggilan.

“Akan segera dilakukan pemanggilan mas dalam Minggu ini, untuk jadwal pemeriksaannya mungkin Minggu depan,” ujarnya, Rabu (06/11).

Sebelumnya, peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpa S (korban) sempat viral, karena kejadian itu divideo dan diunggah ke media sosial facebook.

Waktu itu menurut korban, dirinya mengaku sedang berada didalam rumah, karena dipanggil ada tamu akhirnya keluar.

Namun saat keluar tiba-tiba dirinya ditarik dan dihajar secara membabi buta dan tidak manusiawi, oleh beberapa orang tanpa musabbab.

Terduga pelaku terlihat kalap langsung menghajar korban, meski sempat berusaha dilerai ayah korban yang saat itu berada di sekitar tempat kejadian.

Tidak hanya sampai disitu, terduga pelaku diduga telah merencanakan aksi penganiyaan dari sebelumnya, itu terbukti saat kejadian langsung direkam, kemudian viral di media sosial.

Akibat peristiwa tersebut, korban saat ini mengalami trauma dan lebam, serta lebih banyak mengurung diri dikamarnya.

Orang tua korban, Matnagi berharap agar polisi segera menangkap pelaku penganiayaan yang menurutnya telah semena-mena, dengan menganiaya anaknya dan main hakim sendiri.

Dengan nada lirih dalam logat bahasa Maduranya yang kental, pria tersebut berharap pihak kepolisan segera menyeret pelaku, agar tidak terbiasa main hakim sendiri.

“Ghuleh rakyat keni’ parcajeh ka polisi, ghuleh ngarep polisi dulih nangkep oreng senokolen anak ghuleh (saya rakyat kecil percaya kepada polisi, saya berharap polisi segera menangkap pelaku yang telah menghajar anak saya),” harapnya.