SAMPANG,- Didampingi aktivis Madura Development Watch (MDW), keluarga Jimmy Sugito Putra mendatangi Polres Sampang, Senin (25/11/24).
Kedatangannya tersebut, menuntut keadilan dan mempertanyakan perkembangan kasus pembunuhan yang menimpa almarhum Jimmy.
Diketahui, korban (Jimmy) harus meregang nyawa akibat dibacok sekelompok orang, di Desa Ketapang Laok, pada Minggu (17/11) lalu.
“Kedatangan kami, meminta polisi adil dan transparan atas tragedi pembunuhan di Ketapang Laok,” ujar Nur Faidah, perwakilan keluarga almarhum Jimmy.
Ia mengungkapkan, selama ini pihaknya diam, karena percaya terhadap kepolisian yang telah menangani kasus tewasnya kakaknya secara adil.
Akan tetapi, kata Nur Faidah, hingga saat ini polisi masih menangkap tiga tersangka, padahal di video yang viral sudah jelas.
“Otak dari kasus pembunuhan tersebut belum juga ditangkap. Apakah Polres Sampang berani menangkap ?,” ucapnya.
Kendati demikian, ia mengapresiasi langkah Polres Sampang yang telah mengeluarkan Laporan Polisi (LP) model A.
“Tapi kami masih menunggu keberanian polisi, untuk mengusut tuntas kasus tersebut hingga ke akar-akarnya,” tandasnya.
Sementara itu, Siti Farida ketua MDW Sampang mengatakan, kedatangannya ke Polres Sampang untuk mengantar keluarga almarhum Jimmy.
“Kami mempertanyakan perkembangan kasus tragedi berdarah yang di Ketapang Laok,” ujarnya kepada awak media.
Karena, kata Farida, sudah 7 hari lebih mendiang Jimmy meninggal dunia, tapi polisi hanya menangkap tiga orang tersangka.
“Dalam video viral tersebut sudah jelas, lebih dari tiga orang. Kami menduga tragedi itu direncanakan dan ada dalang dari semua itu,” ungkapnya.
Kendati demikian, kata aktivis perempuan ini, ia juga memberikan dukungan kepada Polisi untuk menangkap semua tersangka.
“Terkhusus otak dari kasus yang menewaskan almarhum Jimmy. Polisi harus berani menangkap semua pelaku,” pungkas Farida.